Memasuki era globalisasi, dimana hal ini sangat mempengaruhi sistem budaya suatu bangsa, atau dengan kata lain pada era globalisasi saat ini mulai muncul apa yang disebut kebudayaan global.
Globalisasi mengakibatkan munculnya pembaharuan-pembaharuan yang ada, salah satunya muncul dalam bidang teknologi yang sangat canggih (Idrus, 2009).
Pada era ini peran teknologi sangatlah penting, jika masyarakat di suatu negara tidak mampu mengoptimalkan peran teknologi maka masyarakat tersebut akan tertinggal dengan negara-negara lain.
Pada bidang pendidikan di Indonesia, karena pengaruh globalisasi pun memberikan dampak keharusan perubahan pada cara mengajar guru yang sebelumnya bersifat tradisional kini menjadi berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan mengikuti perkembangan zaman yang ada.
Kehadiran TIK dalam dunia pendidikan memungkinkan terwujudnya pembelajaran yang efektif, menyenangkan, dan melibatkan siswa secara aktif. Kemampuan keutuhan TIK dalam menyampaikan pesan atau materi yang akan disampaikan diakui sangat signifikan (Aka, 2017).
Dengan demikian perlu adanya peran dari para teknolog pendidikan dalam memfasilitasi proses pembelajaran dengan menyediakan platform digital sebagai sumber-sumber belajar berbasis teknologi dan sebagai bentuk proses inovasi pendidikan (Surani, 2019). Sehingga, hal itu akan menghasilkan lulusan-lulusan yang kompeten dan dapat berguna di masa yang akan datang.
Pengertian platform digital secara umum yaitu merupakan sebuah wadah digital yang banyak dipakai manusia untuk berbagai keperluan, sederhananya dapat diartikan sebagai wadah yang dipakai untuk menjalankan sebuah sistem sesuai dengan rencana program yang telah dibuat.
Sedangkan platform digital adalah perkumpulan software yang membentuk suatu sistem tertentu, software ini bisa dibuka pada PC (personal computer) atau sistem Android.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI telah bermitra dengan berbagai pihak untuk mengimplementasikan pembelajaran daring berbasis digital. Pada situs resmi www.belajar.id terdapat sebanyak 46 platform digital yang bisa diakses.
Association for Educational Communication and Technology (AECT, 1977) mengatakan bahwa sumber belajar meliputi semua unsur (data, orang, dan barang), yang dapat digunakan oleh peserta didik baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, biasanya dalam situasi informal, untuk memberikan fasilitas belajar.
AECT (1977) menggolongkan sumber belajar menjadi: (a) orang (people), (b) isi pesan (messages), (c) bahan dan perangkat lunak (softwares), (d) peralatan (tools), (e) metode dan teknik (methods and techniques), dan (f) lingkungan (setting).