Lihat ke Halaman Asli

Merayakan Keheningan

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hari ini langit kelabu
Menahan senggukan tangis
Hanya beberapa saat sebelum hela nafas terakhir

Darimu kami belajar mengerti
Pasar malam bukan ingar bingar perayaan
Hanya sebentuk pemuasan pada betis dan paha

Dulu, eyang tuliskan padaku
Secarik kertas yang mengingatkanku
Pada suatu zaman saat berhala sudah pintar menjelma
Dan manusia makin bodoh menghaturkan saji dan puja

Engkau memilih menyingkir, Eyang
Menentukan sendiri jalan kesendirian
Menyingkrihkan celatu yang sempat mampir di lengan baju putih panjangmu

Darimu kami belajar mengerti
Arti ketetapan hati yang mengejawantah dalam laku
Tutur-kata lantas tak terasa begitu perlu
Sepanjang kehendak dan gerak bersatu padu
Tak mendua walau siapa atau apa datang menggoda

Kami masih belajar,
Masih belajar

_______________________________________
Kepada Mbah Zaka
Dari kami cucu-cucumu: Widad, Nabil, Ofa, Nada, Wajih




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline