Lihat ke Halaman Asli

Sampah Akibat Lingkungan Kumuh

Diperbarui: 10 Maret 2020   12:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

suara.com

Sampah dapat diartikan sebagai benda yang tidak dibutuhkan dan seharusnya dibuang. Karena sampah adalah salah satu penyebab kumuh nya suatu lingkungan. Masih banyak diantara kita yang beranggapan sampah adalah suatu hal yang sepele. Padahal sampah adalah suatu dampak negatif yang sangat besar jika dibiarkan segitu saja. Tidak jarang kita lihat sampah bertumpuk seperti gunung kecil dari tempat satu ke tempat lainnya. Apalagi pengguna jalan raya dengan seenaknya membuang sampah dijalan tanpa rasa bersalah. Dalam hal ini kita dapat menyimpulkan bahwa masyarakat belum menyadari betapa besar dampak kumuh nya lingkungan akibat sampah.

Dalam kehidupan kita tentunya lingkungan kumuh akan berpengaruh pada kesehatan. Dalam arti, penduduk setempat tidak mempedulikan lingkungan nya. Apalagi ditambah pusat perbelanjaan yang ada diseluruh dunia merupakan sumber utama terbentuknya gunung sampah.

Menurut data Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bahwa Indonesia memproduksi sampah hingga 65 juta ton pada 2016 tanun lalu. Dan jumlah sekarang naik 1 juta ton dari sebelumnya. Berdasarkan laporan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengatakan sampah yang dihasilkan berdominan sampah organic yang mencapai sekitar 60 persen dan sampah plastik yang mencapai 15 persen dari total timbulan sampah, terutama di daerah perkotaan.

Semakin hari masalah sampah menjadi hal yang sangat dikhawatirkan karena itu adalah suatu kendala yang sangat besar. Tak jarang kita dengar di televisi maupun media koran, sungai meluap dan berakibat banjir dikarenakan sampah yang dibuang secara sembarangan. Apalagi jika ditambah dengan musim penghujan. Permasalahan sampah tidak akan selesai jika masyarakat masih malas untuk membuang sampah pada tempatnya. Baru ini kita dengar pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya terjadi di sungai Ciliwung. Padahal sungai ini memiliki peranan yang sangat penting, karena menjadi salah satu sumber kehidupan bagi masyarakat dan juga menjadi tempat habitat berbagai jenis ikan.

Menurut data yang dirilis YLKI, ada sekitar 9,8 juta kantung plastik yang dikonsumsi masyarakat Indonesia setiap tahunnya. Meski berbagai kampanye untuk menurunkan angka konsumsi kantung plastik banyak dilakukan, tapi tetap saja masyarakat belum bisa lepas dari ketergantungan menggunakan kantung plastik.

Indonesia termasuk salah satu negara yang memproduksi sampah terbanyak. Mengapa demikian? Masyarakat Indonesia tidak menaati peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Walaupun sudah diperingatkan beberapa kali masih saja banyak masyarakat yang melanggarnya dan akhirnya menimbulkan keadaan lingkungan yang tidak sehat. Namun, kemudahan dan kepraktisan yang ditawarkan kantong plastik, justru membuat tren penggunaan kantong plastik hanya menjadi sekali pakai. Dampaknya, sampah plastik menjadi menumpuk dan mulai merusak suasana lingkungan yang mengontaminasi lingkungan menjadi kumuh.

Apalagi sampah yang paling banyak diproduksi adalah sampah plastik. Butuh waktu yang cukup lama untuk sampah plastik terurai. Tidak hanya itu, pencemaran sampah plastik merupakan sektor yang pertumbuhannya paling pesat. Tidak hanya di Indonesia, bahkan sampai seluruh dunia sampah plastik adalah sektor terbesar yang menjadi kendala.

Pertumbuhan sampah plastik minuman yang sangat pesat tentunya menghasilkan pertumbuhan jumlah sampah plastik yang semakin banyak. Terlebih pada lingkungan dan keadaan seperti ini akan semakin memburuk.

Bukan hanya itu, sampah tidak hanya merusak lingkungan bahkan sampah sangat berdampak pada kesehatan manusia. Berbagai jenis penyakit yang akan menghampiri tubuh manusia. Seperti diare, tifus dan banyak virus lainnya. Inilah saatnya kita ciptakan perubahan di dalam hidup. Lebih baik mencegah bukan? dari pada mengobati.

Seharusnya, sudah patut kita sadari bahwa pembuangan sampah sembarangan sangat berakibat fatal bagi lingkungan dan kehidupan manusia. Harus ada kesadaran dalam diri untuk melakukan tindakan positif dengan menamakan rasa peduli terhadap lingkungan. Salah satu contohnya adalah mengurangi penggunaan plastik dengan cara membawa tas belanjaan dari rumah. Jdi daripada melihat kantong plastik sebagai sesuatu yang perlu dihindari, alangkah baiknya kalau penggunaan kantong plastik dimaksimalkan. Sebelum menjadi limbah yang merusak lingkungan.

Inilah saatnya perubahan dalam pengelolaan sampah dilakukan. Pengelolaan sampah yang baik tentunya akan menciptakan keadaan lingkungan yang bersih dan aman bagi kesehatan manusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline