Lihat ke Halaman Asli

Meningkatkan Minat Belajar Siswa dengan Game Edukasi pada Materi Laju Reaksi

Diperbarui: 12 Juni 2024   12:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tangkapan layar dokpri

Selama ini hampir semua sekolah menggunakan media belajar dengan buku paket, LKS, ataupun dari power point yang dibuat oleh guru. Laju reaksi adalah salah satu materi pelajaran kimia yang ada pada tingkat siswa kelas XI SMA/SMK/MA dan sederjat. Proses pembelajaran yang sudah dilakukan mungkin membuat banyak siswa masih sulit memahami materi dan terkesan bosan untuk mengikuti pelajaran tersebut. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka perlu adanya inovasi yakni dengan mengembangkan game edukasi. Game edukasi adalah game yang didesain untuk belajar. Tujuannya untuk memancing minat belajar siswa terhadap materi sambil bermain, sehingga dengan perasaan senang diharapkan siswa dapat lebih mudah memahami materi.

Salah satu game yang populer dan dapat dimodifikasi adalah ular tangga. Game ular tangga adalah Permainan ular tangga adalah permainan yang menggunakan papan gambar yang berpetak angka 1-100, akan tetapi pembuatan petak bisa disesuaikan sesuai dengan fungsi dan tujuan permainan dan tidak ada aturan yang pasti. Permainan ular tangga ini menggunakan dadu yang mempunyai 6 sisi dan juga bidak untuk dijalankan. Apabila bidak berada di bawah tangga maka bidak bisa naik ke ujung tangga, sedangkan apabila bidak berada di kotak dengan ular maka bidak harus turun ke kotak ujung bawah ular tersebut.

tangkapan layar dokpri

Pada konsep tersebut dimodifikasi menjadi game edukasi ular tangga untuk materi laju reaksi. Pada beberapa petak ular tangga akan diberi gambar bersimbol suhu panas dan suhu dingin. Pada saat pemain mencapai pada petak yang bersimbol suhu panas, maka berarti bidak akan maju 1 langkah. Hal ini mewakili faktor-faktor yang dapat mempercepat laju reaksi. Sebaliknya, jika petak yang bersimbol suhu dingin, artinya bidak akan mundur 1 langkah. Hal ini mewakili faktor-faktor yang dapat memperlambat laju reaksi.

Dengan menjadikan pembelajaran sebagai permainan, siswa akan lebih termotivasi dan terlibat dalam proses pembelajaran. Siswa dapat bermain dalam kelompok, sehingga mendorong diskusi dalam memahami konsep-konsep laju reaksi. Dengan menggabungkan elemen permainan dan edukasi, siswa dapat belajar dengan cara yang interaktif dan menyenangkan, sehingga meningkatkan pemahaman mereka terhadap materi. Guru dapat memanfaatkan permainan ini untuk menciptakan lingkungan belajar yang kolaboratif, yang pada akhirnya akan meningkatkan hasil belajar siswa.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline