Lihat ke Halaman Asli

Nabila Nuurussyifa

Mahasiswa - Mahasiswa UIN sunan kalijaga 2022

Apa Itu Sugar Coating? Kamu Sering Melakukannya?

Diperbarui: 4 Maret 2023   17:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hai sobat kompasianer! Kamu pasti pernah mendengar oranglain berkata - kata yang positif seperti memuji dan bersikap manis, padahal aslinya kata - kata itu hanya manipulatif dan tidak sesuai fakta yang ada, atau jangan - jangan kamu sendiri yang sering melakukannya terhadap orang lain. Dan apa kamu tahu apa istilah dari sugar coating? Sebenarnya berbahaya atau ga si? Yuk mari kita simak penjelasan dibawah ini!

Memang makna dari sugar coating itu sendiri yaitu dilapisi gula, jadi makna istilah yang aslinya tak jauh berbeda. Istilah sugar coating yaitu mengatakan sesuatu yang dibungkus dengan kata- kata manis secara berlebihan. Hal ini kerap terjadi karena sikap yang ga enakan terhadap orang lain, dengan alasan kita ga mau membuat orang lain merasa kecewa ataupun sedih sehingga kita sering kali berbohong dengan suatu fakta yang ada.

Kesan dari tujuan sugar coating ini memang baik, tapi faktanya jika dipikir panjang sugar coating ini tidak jauh beda dari kebohongan. Kamu pastinya pernah menggunakan kata - kata manis untuk membuat seseorang merasa senang  agar seolah - olah orang itu tidak mempunyai kesalahan.

Selain itu sugar coating juga biasa dilakukan untuk menghindari argument atau menyinggung seseorang , seperti memberi komentar pada masakan , nilai , dan masih banyak lagi. Maka dari itu jika secara berlebihan sugar coating mempunyai banyak dampak negatif.

Yang pertama, jika terlalu sering dan berlebihan  akibatnya menjadi manipulatif , contohnya jika dalam memuji teman. Jika temanmu sedang belajar memasak dan hasilnya keasinan, dan kamu mengomentarinya  " wah ini enak banget, udah oke kok" atau jika temanmu mendapatkan nilai buruk kamu akan bilang " gapapa, yang penting kamu dah berusaha" Dari kalimat itu temanmu akan merasa senang dan tenang, karena kalimat itu juga memungkinkan temanmu sudah merasa kalau hasil dia sudah bagus dan tidak akan berusaha atau memperbaikinya lagi, padahal nyatanya sebaliknya ia masih harus memperbaikinya.

Lalu yang kedua, membuat konteks komunikasi menjadi misleading. Karena terlalu fokus merangkai kata - kata agar terkesan positif , seringkali membuat kita lupa dengan konteks yang akan disampaikan. Akibatnya orang yang menerima pesan kita berbeda maksud denga napa yang kita sampaikan, hal ini dapat menimbulkan masalah lho. Dengan contoh seperti tadi kamu mengomentari enak masakan temanmu yang terlalu keasinan itu, karena itu temanmu tau kalau kamu menganggapnya enak dan suka, jadi jangan kaget jikalau temanmu itu akan sering mengirimkan  masakan itu kepadamu.

Ketiga, secara tidak sadar sugar coating itu sama dengan merendahkan orang lain, seperti ketika kita mencoba untuk merangkum kata -- kata agar orang lain paham, padahal pada dasarnya dengan bahasa sederhana yang kita miliki orang lain itu sudah paham. Hal tersebut disebut merendahkan orang lain dengan beranggapan bahwa kemampuan pemahaman orang lain lebih rendah dari yang kita miliki.

Selanjutnya, sugar coating itu juga membuat kita tidak dapat menyelesaikan masalah. Adanya feedback yang postif secara terus menerus membuat kita gatau tidak tahu mana yang harus kita perbaiki dalam diri kita , padahal kita harus selalu tau mana hal yang kurang baik dalam diri kita ,agar kita bisa memperbaikinya dan menjadi orang yang lebih baik lagi. Oleh karenanya, jika suatu saat ada yang menilai diri kita secara jujur atau anggap saja ceplas ceplos kita gabisa bertahan dalam tekanan dan akan merasa sangat down  dan pastinya tidak bisa menyelsaikan masalah tersebut dengan baik.

Oleh karenanya, yuk perlahan kita kurangi kebiasaan jelek ini pada orang lain karena begitu banyak dampak dan efek negatif, karena dampaknya ga hanya buat orang itu saja tetapi kita juga pasti akan mendapat imbasnya dan mendapat masalah.

Untuk itu stop untuk memuji orang lain secara berlebihan apalagi tidak sesuai fakta, alangkah baiknya kita berbiacara jujur dengan apa adanya. Walaupun kejujuran itu lebih menyakitkan, tetapi itulah kunci untuk membuat orang menjadi lebih baik lagi. Be better sobatt!!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline