Di bawah pohon beringin pikiranku terselip akan diary. Beberapa waktu lalu kejadian menimpaku yang mengharuskan untuk menerima sebuah penyesalan ketika Mody pergi meninggalkanku. Ia telah menghiasi hari-hariku dan selalu menungguku di depan rumah. Kini aku harus merelakan kepergianmu duhai kucing peliharaan kesayangan.
Kejadian itu, membuatku sedih dan mulai menuliskan sedikit demi sedikit kalimat sesuai dengan keadaan. Awalnya, aku ragu bagaimana caranya menulis? Setelah saya geluti ternyata seperti ini.
Menulis itu mudah
Siapa bilang menulis itu susah. Bagi saya, menulis itu mudah, sesuatu yang kamu lihat bisa saja menjadi sebuah kalimat hingga nanti menjadi paragraf dan menjadi sebuah tulisan. Don't worry dengan tulisan yang kamu buat, apakah tulisan kamu itu bagus atau jelek it's ok namanya juga belajar menulis, lanjutkan saja.
Ada baiknya untuk tidak menghakimi diri sendiri dengan memposisikan diri sebagai editor
Semua orang boleh menulis tapi tidak dengan menjadi editor di sebuah tulisan yang telah kamu buat sendiri. Bagaimana mau maju, jika tulisan yang kamu buat kamu koreksi dan menjudge jika tulisan yang di buat dikategorikan tidak layak. Hal ini akan menjadi niat dan semangat kamu menjadi down.
Perihal tulisan di baca atau tidak jangan jadikan patokan
Impian seorang penulis salah satunya adalah dikenal oleh banyak orang akan tulisan yang di buat. Sebagai penulis pemula, tidak perlu minder jika tulisan yang di buat masih sepi pembaca.
"Namanya juga penulis semula, wajar saja jika sepi pembaca."
Jika terus membandingkan tulisan kamu dengan penulis senior yang sudah melanglang buana dan sudah merasakan pahit manisnya menulis kapan majunya? Membaca karya penulis lain sah-sah saja, tapi tidak dengan membandingkan dengan tulisan yang kamu buat, ya. Selamat mencoba..
Indramayu, 05 Februari 2021 |14:57