Dokpri Nabila
Malam ini kutuliskan pada diary kesayangan perihal tulisanku di Kompasiana yang masih sepi pembaca. Padahal, tulisan yang telah saya buat sudah diberi lebel pilihan oleh editor Kompasiana seperti Memperjuangkan Tidak Semudah Mendapatkan hanya dilihat oleh 92 orang dan Kasih Ibu Tidak Ada Batas di lihat oleh 87 orang. Dalam hatiku bertanya-tanya sudah berlebel tapi masih sepi pembaca?
Membaca sebuah tulisan adalah sebuah hak individu
Sebagai penulis yang ingin dikenal oleh banyak orang akan karya dan prestasi tentu ingin sekali jika tulisan yang di buat di baca dan disukai oleh banyak orang, sayangnya di jaman sekarang kemampuan membaca individu kurang diminati. Sehingga, penulis tidak berhak untuk menyuruh orang lain untuk membaca karya yang telah di buat. Ya, membaca sebuah tulisan adalah sebuah hak individu dengan sukarela tanpa ada paksaan.
Membagikan tulisan ke media sosial
Agar tulisan yang sudah di buat di dipublikasikan untuk dikenal oleh orang banyak salah satu caranya adalah dengan membagikan tulisan ke media sosial. Cara ini sudah saya coba dengan membagikan tulisan saya salah satunya adalah Aku Malu Memanggil Namamu Mas tulisan ini saya bagikan ke whatsapp story, facebook, link, twitter dan Line. Hasilnya cukup banyak yang melihat meski belum sampai tembus diangka 200.
Di baca dan di sukai oleh para pembaca menjadi kebahagiaan bagi penulis. Umumnya, tema akan cinta dan kesedihan mendominasi tulisan saya yang banyak di lihat. Sayapun mengimbangi dengan tren yang sedang di gauli pada saat ini, untuk dijadikan sebagai tulisan yang besar harapan dapat diminati sekaligus dapat disukai oleh para pembaca khususnya. Tidak sampai disitu, kemampuan menulisku pun terus ditingkatkan agar mendapatkan sebuah karya yang dapat menginspirasi sekaligus memotivasi masyarakat di luar sana.
Indramayu, 30 Januari 2021 |19:18
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H