Lihat ke Halaman Asli

Diary Kencan Pertama

Diperbarui: 12 Januari 2021   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi Nabila

Drrrrttt....

Drrrrttt....

Drrrrttt....

Perasaanku terdengar getaran hp yang terus bergetar. "Hp kak Oni bergetar!" sahutku yang sedang menghadap komputer kepada teman sekamar.

"Bukan! Hp lu Mir yang bergetar."

Segera ku cari getaran hp tersebut. "Aneh!" tak biasanya Amal menelpon. 

"Halo?"

"Boleh saya ajak kamu jalan?" 

Pikirku Amal sudah kuanggap sebagai teman dekat alias best friend semenjak mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di salah satu desa. Meski dalam satu devisi kami jarang sekali mengobrol apalagi bercanda gurau. Dia tipikal orang yang kaku tapi tanggap dalam hal pertolongan. Sebut saja, pada saat dia mengantarkanku pulang dari kegiatan KKN dengan membawa barang bawaanku yang segunung. Entah apa maksudnya yang rela mengantarkanku pulang ke rumah.

Waktu menunjukkan pukul 18:45 ia sudah ada di bawah. Sebagai perempuan yang belum pernah di ajak jalan oleh lawan jenis tentu berbeda. Dari mulai memilih baju untuk di pakai pada saat bertemu, memadupadankan atasan dengan bawahan, tatanan riasan wajah juga tas dan sepatu apa yang akan di pakai semuanya lebih dari satu jam bagiku untuk keluar kamar dan siap berangkat. Maklum saja, kencan perdana soalnya, hehehe.

Diary kencan pertama membuat hatiku berdebar kencang pada saat berhadapan dengannya. Ia mengajakku ke sebuah restaurant Jepang. Sembari menikmati makanan kami berdua mengobrol dan mencari tau informasi seputar kehidupan pribadi masing-masing.Semua orang yang datang ke tempat ini berpasangan dan bergandengan. Aku sedikit melongo dan bertanya-tanya dalam hati. "Apa maksudnya Amal bawaku kemari?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline