Saat pagi menjelang siang
Pandanganku lamur tak karuan
Nyatanya membuatku linglung setelah menangis semalaman
Sebelum berpisah memang harus dipersiapkan
Aku sudah cukup lama mengenalmu
Berbicang, mendengarkan tangisan serta dengkuran suaramu
Di tempat yang sama sewaktu kau mengungkapkan rasa
Di sini pula aku ingin mengahiri segalanya
Jikalau kau bertanya, mengapa tak lagi berjuang?
Bukan karena tak ingin berjuang, hanya saja aku lelah perjuanganku tak ada apa-apanya di matamu
Aku harap kau dan aku tetap bersahabat, begitu juga dengan hati