Lihat ke Halaman Asli

Merdeka bagi Petani

Diperbarui: 20 Agustus 2020   18:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

indoprogress.com

Sejak 17 Agustus 2020 Indonesia telah memperingati hut 75 ri yang bagi sebagian penduduk memaknai hari kemerdekaan dengan berbagai argumen di tengah gonjang-ganjing krisis ekonomi yang melanda negeri akibat wabah covid19.

Berbagai sudut telah terkena dampaknya dari mulai sektor pendidikan, sosial, pertanian bahkan sampai sektor perekonomian. 

Bagi seorang petani, memaknai kemerdekaan adalah sebuah hal yang patut di syukuri "Merdeka bagi saya sebagai petani apabila harga jual padi lebih tinggi. Karena, jaman sekarang obat untuk padi semakin mahal sementara harga jual padi jika di musim penghujan cukup memprihatinkan." ucap salah seorang petani.

"Di tambah lagi dengan upah pekerja yang semakin mahal," tambahnya. 

Sebagian masyarakat Indonesia berprofesi sebagai petani. Namun, tahukan jika harga jual padi tak sebesar yang di bayangkan oleh kebanyakan orang? Harga jual padi di musim penghujan di mulai sekitar 390.000 sampai 450.000 per kintalnya sedangkan upah pekerja di hargai 70.000. Belum obat-obatan yang di gunakan oleh petani untuk membasmi hama dan lain sebagainya. 

Modal petani bertambah ketika di musim kemarau karena di musim kemarau identik dengan kekeringan sedangkan air sumberan yang telah mengering. Akibatnya para petani memutuskan untuk mengambil air sumberan dengan bantuan disel.

Hal ini menambah pundi-pundi modal bagi petani untuk menyewa disel bagi yang tidak memilikinya. Memang, di musim kemarau harga jual padi cukup lumayan dari mulai 450.000 sampai 700.000 per kintalnya. Hal itu sebanding dengan modal yang di keluarkan oleh para petani. 

Jadi, merdeka bagi  petani adalah apabila jika harga jual padi melambung tinggi. Dengan demikian, para petani dapat membiayai kehidupan sehari-hari baik untuk biaya sekolah, kesehatan ataupun yang lainnya. 

Indramayu, 

Kamis, 20 Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline