Lihat ke Halaman Asli

Terlambat Mengenal Cinta

Diperbarui: 27 Juli 2020   13:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: pinterest.com/marmotmountain

Cinta sebuah rasa yang tertanam di hati melibatkan ilusi juga imajinasi. Kehadirannya begitu tiba-tiba tanpa ada yang menduga, mengejutkan sejuta rasa hingga membuat bahagia. 

"Jika di hitung-hitung aku memiliki 125 lebih mantan. Kamu,  Runi?" tanya Sila.

"Aku?  Tidak punya mantan," jawab Runi dengan santai. 

"Hari gini, belum pernah jatuh cinta dan ga punya mantan? Oh no...... " tanya Sila sahabat karib Runi yang baru saja menimba ilmu di kota hujan yang terus menggelengkan kepala.

Boleh dikatakan jika Runi terlambat mengenal cinta, yang ada di pikirannya hanyalah menimba ilmu dan menyelesaikan studinya. Kali ini ia sedang mengambil program doktor di salah satu kota metropolitan, sangat mustahil memang di usia nya yang hampir menginjak kepala tiga Runi masih sanggup hidup sendiri. 

"Run, mau tidak dengan Riko. Profesinya dosen tetap di kota hujan." sahut Raquel. 

"Saat ini, tak ada yang lebih penting bagi saya selain melanjutkan kuliah saya," jawab Runi dengan lirih. 

"Apa kamu mau, di cap sebagai perawan tua?" cletuk Sila. 

Runi terlintas memikirkan apa yang barusan temannya katakan. "Perawan tua?" seolah menjadi hal yang mengerikan untuk status yang di sandang oleh kaum wanita. 

"Masa iya, Runi tak memiliki satu mantan kekasih pun?"pikir Raquel.

Di sisi lain, Runi adalah tipikal wanita yang berhati-hati dalam menjaga hati. Hampir tiap malam teman sekamarnya menangis lantaran perlakuan yang di sebabkan oleh kekasihnya. Karena itulah ia masih belum mau untuk membuka hatinya. Selain takut kecewa dan bersedih ia hanya ingin fokus pada studi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline