Lihat ke Halaman Asli

Gengsi Masih Menjadi Puncak Trendi

Diperbarui: 18 Juli 2020   20:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

batam.tribunnews.com

Gengsi seolah tak ada habisnya menjadi buah bibir di kalangan perempuan, terlebih di era sekarang. Banyak perempuan berlomba-lomba hanya ingin sekedar di berikan julukan "wah" dari orang lain. 

"Tas kamu merk apa?" tak asing jika perempuan dengan berbagai kalangan ingin menunjukkan jika sesuatu yang dimilikinya lebih wah di bandingkan orang lain. Karena itu tak sedikit jika para perempuan memaksakan kehendak guna mengikuti ambisi yang menguasai diri. 

"Brand baju langganan kamu apa?" seolah tak ada habisnya membicarakan segala macam merk yang semakin hari semakin menggila harganya. Tanpa pikir panjang hanya sekedar gengsi apapun cara yang dilakukan agar bisa memiliki. 

Lingkungan menjadi dasar utama seseorang berubah. Misal saja, perempuan dari kalangan biasa masuk kedalam lingkungan sosialita. Mau tidak mau perempuan dari kalangan biasa di tuntut dengan gaya hidup ala sosialita yang serba glamor, barang-barang brandeed yang pasti dengan harga yang fantastis alias no kaleng-kaleng. 

Alih-alih terlanjur gengsi gaya hidup mewah dengan gamblangnya memamerkan ke setiap orang dengan tujuan ingin menunjukkan seberapa berhasilnya kebebasan financial yang diraihnya dan mengharapkan sanjungan dari orang lain. 

Tuntutan dalam hidup cukuplah besar yang mengharuskan individu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan, tuntutan akan lebih besar lagi jika gengsi terus saja di turuti. Menyelimuti kebiasaan diri hingga lupa bagaimana seharusnya memanage diri.

Gengsi masih menjadi puncak trendi seolah sudah menjadi hak paten yang tak dapat di ganggu gugat oleh kaum perempuan semasa keinginan belum terpenuhi. Apappun dan bagaimanapun akan di lakukan demi menjaga gengsi yang semasa hidup telah di sandang sampai saat ini. 

Lemah Ayu, Kertasemaya, Indramayu

Sabtu, 18 Juli 2020 20:26




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline