Malam. Ku lihat bulan diselimuti awan hitam tanpa satupun bintang yang mengelilingi.
Ku lentangkan tubuhku menghadap arah bulan dengan awan yang terus bergerak.
Sesekali ku pejamkan mata, merasakan heningnya malam.
Hanya saja, malam ini tak terlihat tebaran bintang yang mengelilingi bulan.
Bulan dengan indahnya pancarkan sinar yang menyinari area pemukiman.
Meski gemerlap lampu terang di berbagai sudut perkampungan.
Namun, cahayanya sungguh tak ada duanya dibandingkan gemerlap lampu termahal sekalipun.
Bulan, bolehkah kutitpkan rindu untuk seseorang di waktu malam?
Entah mengapa di waktu malam aku sangat merindukannya. Berharap esok kan bertemu dan berada dalam dekapannya. Menghabiskan waktu bersama hingga ujung usia.
Indramayu, 03 Juli 2020 21:47
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H