"Apa yang akan Anda lakukan setelah pensiun?
Sebagai tenaga pendidik yang telah berpuluh-puluh tahun mengembangkan sayap ke dunia pendidikan rasanya cukup aneh saat harus berdiam diri setelah masa kerja saya habis alias pensiun.
Jika biasanya saya bangun pagi melakukan tugas sebagai seorang istri yakni menyiapkan makanan serta menggosok baju suami kemudian berangkat sekolah, kini sedikit berbeda. Setelah pensiun saya hanya berdiam diri di rumah begitupun suami. Suami yang lebih dulu pensiun memiliki hobi diluar bidangnya sebagai tenaga pendidik, yakni berkebun.
Dipekarangan rumah terdapat lahan kosong lalu dimanfaatkan oleh suami untuk menanam bawang, cabai, tomat dan lain sebagainya. Awalnya saya tidak tertafik karena hanya membuat tangan menjadi kotor namun semenjak saya pensiun tampaknya berkebun menjadi hal yang menarik untuk mengisi waktu pensiun saya.
"Ayah, kapan kita akan berlibur? "
"Di kebun saja sudah cukup rasanya bu, sudah seperti berlibur, hehhe" ucap suami yang tak lagi berambut hitam.
Sebagai seorang istri yang memiliki tiga anak saya tidak begitu di sibukkan dengan anak-anak mereka. Ketiga anak saya telah memiliki rumah masing-masing dan hanya seminggu sekali berkunjung ke rumah tiap hari minggu. Bermain bersama cucu sekaligus memasakkan makanan kesukaan mereka.
Saya bersyukur di usia pernikahan yang 50 ini masih diberikan kebahagiaan oleh Tuhan dengan diberikannya kesehatan serta suami yang tak pernah marah atau kesal. Meski jiwa kita tak lagi sama seperti dulu namun bahagia kan abadi selamanya. Menikmati masa pensiun dengan bahagia bersama sampai menutup usia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H