Lihat ke Halaman Asli

Pelabuhan Hati

Diperbarui: 10 Juni 2020   15:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Aroma melati harum semerbak

Melihat saudara mengenakan pakaian putih membuat mata membelalak

Betapa sigapnya ia bertindak

Melangsungkan ijab kobul dengan balutan sarung tangan menjadi sebuah kehendak

Tentu menuju hal itu bukanlah hal yang mudah

Mengesampikan ego masing-masing salah satunya

Ku tanyakan pada diriku siapakah nanti yang akan menjadi pelabuhan hati?

Yang siap menerima segala kekurangan di kemudian hari

Hal ini bukanlah semudah menggoreng bakwan kemudian ditiriskan

Yang ketika masih hangat di hidangkan

Tentu tak sependek itu untuk menempuh sebuah hidup secara berdampingan dengan pasangan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline