Lihat ke Halaman Asli

Puisi: Kakek Penjual Manisan Kedongdong

Diperbarui: 6 Mei 2020   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

onthelpotorono.wordpress.com

Langkah kakinya terus melangkah

Mengenakan sepeda menyusuri tempat demi tempat

Untuk menjajakan dagangan hampir ke berbagai daerah

Guna bertahan hidup hingga megurus diripun sampai tak sempat

Rupiah demi rupiah telah kau kumpulkan

Hingga pulang membawa senyuman

Melihat anak dan istri dapat kembali makan

Tanpa perdulikan lelahnya berkeliling seharian

Kakek penjual manisan kedongdong

Tak perduli usiamu saat ini menginjak berapa tahun

Yang hanya kau pikirkan hanyalah dapat membahagiakan dan menolong

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline