Lihat ke Halaman Asli

Nabila Setiyaningrum

Mahasiswa UIN SAIZU PURWOKERTO

Mahasiswa KKN 54 Kelompok 167 Mengadakan Workshop Inovasi Olahan Singkong dan Pasar Kuliner Guna Meningkatkan Stabilitas Ekonomi Masyarakat

Diperbarui: 2 Agustus 2024   19:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyampaian materi terkait penanaman dan perawatan singkong  (Dokpri)

Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto dari kelompok 167 yang bertempat di Desa Bumiayu, melaksanakan program kerja unggulan dengan mengadakan workshop penanaman singkong dan pengolahan singkong menjadi stik singkong. Tepatnya pada Rabu, 24 Juli 2024, dimulai dari pukul 09.15-11.15. Peserta dari workshop ini adalah dari kalangan ibu-ibu warga Desa Bumiayu khususnya di Dukuh Bandung dari RT 01 sampai 04. Melihat hasil bumi yang dapat dibilang banyak adalah tanaman singkong. Sesuai dengan tema pada KKN ini yaitu memanfaatkan SDA sebagai potensi desa.

Workshop dimulai dengan penyampaian materi mengenai penanaman singkong yang benar oleh ketua Petani Desa Bumiayu yaitu Bapak H. Muhammad Effendi atau kerap disapa bapak Bandi. Selanjutnya  penyampaian materi sekaligus praktik mengolah singkong menjadi stik singkong. Materi disampaikan dan dipandu langsung oleh mahasiswa KKN. Dari mulai mengadoni singkong  hingga siap disajikan. Dari peserta pun antusias bertanya kepada pemateri terkait penanaman singkong dan stik singkong . Salah satu peserta workshop menyampaikan bahwa adanya workshop ini dapat menambah ilmu dan wawasan baru mengenai olahan singkong dan ide untuk berjualan. (Ibu Yati, 24 /07/24)

Salah satu peserta workshop dan pasar kuliner (Dokpri)

Kemudian Workshop  berlanjut menuju pasar kuliner, yang dilaksanakan pada Sabtu, 27 Juli 2024, dari pukul 16.00 sampai  17.30. Untuk memperkenalkan inovasi olahan stik singkong, dari Mahasiswa KKN ciptakan pasar kuliner untuk menunjukan output dari stik singkong dapat dipasarkan. Pasar kuliner diselingi dengan senam bersama warga untuk menarik masa pasar kuliner. Pedagang pasar kuliner merupakan peserta dari workshop olahan singkong sebelumnya dengan mewajibkan stik singkong dengan produk utama yang harus dijual. Peserta juga di beri kebebasan untuk mengolah singkong sesuai dengan kreativitas mereka. Kita juga memberikan reward bagi warga yang terkreatif olahan singkongnya dan terlaris dagangan nya. "Adanya pasar kuliner ini, memberikan ilmu baru, seneng dan bisa laris manis dagangannya " Ungkap salah satu peserta pasar kuliner Ibu Titin 27/07/24.

Mahasiswa merasa bangga dan warga pun merasa senang dapat berpartisipasi dalam pelaksanaan program kerja unggulan ini. Mereka dapat berolahraga dengan senam,  dan membeli cemilan dan jajanan dari peserta pasar kuliner. Sehingga ada timbal balik dari semua peserta workshop dan pasar kuliner.

Foto bersama bersama materi dan peserta workshop  (Dokpri)

Suasana pasar kuliner (Dokpri)

Editor: Isnaitu Sa'diyah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline