Ketika kau meminta kekuatan, Dia datangkan cobaan demi cobaan. Bukan untuk dikeluhkan, tapi untuk ditaklukkan.
Ketika kau memohon keistiqomahan, Dia jadikan dunia indah dalam pandangan. Bukan sebagai tujuan, tapi untuk mengingatkan bahwa itu semua hanya tipuan.
Tuhan mengirimkan ujian bukan tanpa tujuan. Melalui ujian yang dikirimkan-Nya, seolah Dia berkata: "bangkitlah, ada hal yang Aku ingin kau pelajari dan ambil hikmahnya".
Afirmasi semesta. Sebuah ungkapan alam sebagai media penyampai pesan Tuhan. Kita memang tidak dapat berbicara langsung kepada Tuhan. Tapi melalui tanda-tanda yang diperlihatkan-Nya, Dia seolah berkata: "lihat dan dengarkan. Aku sedang berbicara padamu, hamba-Ku"
Ada banyak kejadian di dunia ini yang tanpa sadar merupakan cara Tuhan mengingatkan. Dalam kitab suci Al-Qur'an, disebutkan betapa pedih azab Tuhan bagi mereka yang ingkar dari kebenaran yang disampaikan.
Saat itu aku mulai berfikir, ternyata peringatan atau petunjuk tidak hanya tersampaikan melalui kata-kata ulama. Bahkan tanda-tanda, kejadian, hingga sepotong kata yang tak sengaja kita dengar bisa jadi peringatan atau petunjuk tanpa kita sadari.
Bahkan saat kau berjalan di sebuah keramaian, bertemu segerombolan preman, atau hanya tongkrongan anak-anak muda di pinggir jalan juga dapat menjadi sebuah 'pesan' untukmu. ITU JIKA KAU MAU BERFIKIR.
"Dan orang-orang yang tidak mengetahui berkata: "Mengapa Allah tidak (langsung) berbicara dengan kami atau datang tanda-tanda kekuasaan-Nya kepada kami?" Demikian pula orang-orang yang sebelum mereka telah mengatakan seperti ucapan mereka itu; hati mereka serupa. Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan Kami kepada kaum yang yakin." (Al-Baqarah, ayat 118).
Katakanlah: "Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman." (Yunus, ayat 101).