Lihat ke Halaman Asli

Muhammad NabilAribkusuma

Mahasiswa UIN Jakarta

Arms Race di Kawasan Asia Pasifik: Ketegangan konflik Antar AS dan Tiongkok

Diperbarui: 9 Mei 2023   21:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar

Arms Race atau dikenal sebagai perlombaan senjata merupakan istilah yang dipakai untuk menjelaskan fenomena tentang dua atau lebih negara mengumpulkan, memperkuat, atau memperbanyak teknologi dan senjata untuk mencapai keunggulan dibanding negara lain. Arms Race sudah lama ada semenjak zaman kuno kerajaan-kerajaan di masa lalu mengumpulkan senjata dan mengembangkan teknologi mereka untuk mendapatkan superioritas dibanding kerajaan lain. 

Di masa modern sebelum peristiwa perang dunia pertama negara negara barat seperti Inggris dan Jerman saling bersaing mengembangkan teknologi militer mereka hal ini menjadi salah satu alasan mengapa perang dunia pertama terjadi. Kemudian di masa perang dunia kedua teknologi peperangan semakin canggih dan lebih mematikan dibandingkan perang dunia pertama, negara-negara berlomba mengembangkan peralatan perang nya seperti tank yang mengalami perubahan drastis dibandingkan perang dunia pertama, di akhir perang dunia kedua kita dikenalkan dengan senjata baru yaitu bom nuklir yang memiliki daya rusak yang sangat masif. 


Setelah itu di masa perang dingin Amerika Serikat dan Uni Soviet saling bersaing dalam perlombaan senjata, di perang dingin ini teknologi semakin maju namun yang menjadi fokus utama di konflik ini adalah perlombaan nuklir antar kedua negara ini, kedua negara ini melihat nuklir sebagai hal yang bisa mencegah kubu lain untuk menyerang dan juga meningkatkan superioritas mereka dibandingkan kubu lain, oleh karenanya Amerika Serikat dan Uni Soviet saling menggejot dana mereka untuk mengembangkan nuklir mereka karena kedua negara ingin selangkah lebih maju dibanding lawan nya. Konsekuensi dari perlombaan senjata adalah peperangan semakin mematikan seiring zaman dikarenakan awalnya senjata hanya sebatas pedang atau busur berubah menjadi senapan, kemudian berubah menjadi rudal dan bom, manusia mencari cara agar dapat mengembangkan senjata menjadi lebih efektif dan efisien untuk menyakiti atau bahkan membunuh manusia lain.


Di masa sekarang fenomena perlombaan senjata masih terjadi, negara-negara super power seperti Amerika Serikat, kemudian Tiongkok, Rusia, dan juga negara-negara lain seperti India, Pakistan. Tapi yang menjadi topik pembahasan adalah tentang Amerika Serikat dan Tiongkok, kedua negara ini beberapa tahun terakhir terlibat di konflik kawasan Asia Pasifik yang dimana Tiongkok ingin mendominasi kawasan tersebut dikarenakan kawasan tersebut sangatlah strategis. Oleh karenanya Tiongkok mulai membangun peralatan militernya dan juga mengembangkan teknologi militernya hal ini dibantu dengan ekonomi Tiongkok yang sangat mendukung perkembangan militer nya, kemudian dengan mengembangkan militernya tiongkok dapat menunjukan kekuatan nya di kawasan tersebut dan juga membantu menjaga kepentingan nasional Tiongkok di kawasan tersebut.


Tiongkok menganggap Amerika Serikat sebagai ancaman oleh karenanya mereka melakukan modernisasi militer, Tiongkok khawatir dengan keberadaan Amerika Serikat dikarenakan AS memiliki kehadiran militer di kawasan sana AS juga memiliki markas militer di daerah Filipina, Jepang, dan Korea, kemudian AS juga ikut campur ke dalam permasalahan teritorial di kawasan sana, Tiongkok melihat hal tersebut sebagai intervensi AS untuk membatasi pergerakan Tiongkok, kemudian juga AS menjaga Taiwan dari ancaman reunifikasi dari Tiongkok, AS sangat bersikeras untuk melindungi Taiwan jika Tiongkok berani menyerang Taiwan, setelah itu AS juga membuat aliansi dan juga membuat kerjasama strategik dengan negara Korea Selatan, Jepang untuk membendung Tiongkok. Hal-hal tersebut membuat Tiongkok menjadi khawatir. AS juga memberlakukan embargo seperti contohnya pada Oktober lalu AS menetapkan kebijakan untuk memberhentikan ekspor chip modern nya ke Tiongkok hal ini untuk memperlambat pengembangan teknologi mereka.

Input sumber gambar


Tiongkok Sendiri memiliki anggaran pertahanan sekitaran 209 Miliar US Dolar, anggara sebesar ini mereka gunakan untuk mengembangkan riset dan penelitian teknologi militer mereka dan untuk meningkatkan kapabilitas militer mereka dan juga meningkatkan kapabilitas siber mereka, setelah itu Tiongkok fokus membangun armada laut mereka yang dapat beroperasi di laut terbuka. Tiongkok juga membangun beberapa pulau buatan yang memiliki fungsi militer dan untuk mengawas daerah tersebut, pulau-pulau tersebut memiliki fasilitas seperti pangkalan angkatan laut kemudian radar dan juga lapangan terbang, setelah itu Tiongkok memiliki sekitar 350 nuklir.

Input sumber gambar


Amerika Serikat memiliki anggaran pertahanan sebesar 778 miliar US Dolar, mereka memiliki angkatan udara yang terkuat dan terbanyak di dunia, setelah itu mereka juga memiliki angkatan laut yang terkuat dan terbanyak di dunia mereka memiliki 11 kapal induk, AS juga memiliki sekitar 3800 nuklir. Saat ini AS memfokuskan penelitian militer mereka ke beberapa hal seperti AI dan sejenisnya untuk meningkatkan kapabilitas teknologi mereka, kemudian juga AS berfokus meningkatkan keamanan siber mereka, setelah itu AS juga sedang mengembangkan teknologi luar angkasa untuk kepentingan navigasi, komunikasi, dan juga pengintaian. Setelah itu AS juga mengirim tentara mereka ke pangkalan militer di Jepang, Korea Selatan, Guam, Filipina jumlah total tentara yang dikirim sekitar 81 ribu personel, AS juga mengirim armada lautnya ke perairan Asia Pasifik. AS juga sering melakukan latihan militer bersama dengan negara di kawasan tersebut untuk menyiapkan persiapan mereka jika terjadi konflik.

Input sumber gambar


Jika dilihat-lihat potensi munculnya konflik dua negara ini tidak dapat dihindarkan dikarenakan adanya benturan kepentingan nasional antar kedua negara tersebut, apalagi ditambah buruk dengan keinginan Tiongkok untuk menginvasi Taiwan, Tiongkok seringkali mengancam akan mengambil Taiwan dan AS selalu merespon untuk melindungi Taiwan, sebagian ahli militer mengatakan bahwa beberapa tahun lagi Tiongkok akan memiliki kapabilitas untuk menginvasi Taiwan. Jika hal ini terjadi maka dapat menimbulkan perang dunia ketiga dikarenakan kedua negara ini memiliki aliansi nya masing-masing seperti AS dan NATO kemudian Tiongkok dan Rusia, dan lain-lain. Kemudian konflik ini akan diperparah dengan perkembangan teknologi yang dikumpulkan oleh masing masing negara alhasil membuat konflik tersebut semakin berdarah dibanding perang dunia kedua, setelah itu perkembangan teknologi khususnya AI belakangan tahun ini sangatlah pesat hal ini dapat memengaruhi perkembangan teknologi militer kedua negara tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline