Lihat ke Halaman Asli

NABILA RAHMADEVANY

PECINTA BOLA BASKET

Mewujudkan Kejayaan Pertanian Indonesia

Diperbarui: 17 Desember 2020   12:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sumber keragaman hayati yang tinggi, iklim yang memungkinkan bisa menanam setiap tahun dan potensi lahan pertanian yang masih cukup luas merupakan modal dasar dalam membangun pertanian yang tangguh. Tetapi pembangunan pertanian yang bertahun – tahun menjadi prioritas utama ternyata tidak membawa pada tingkat kesejahteraan petani. Kondisi kehidupan masyarakat petani senantiasa identik dengan kemiskinan.

Pertanian diharapkan dapat berperan dalam penyediaan pangan yang cukup bagi para penduduk, mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penyediaan bahan baku industri dan ekspor, meningkatkan pemerataan kesejahteraan petani melalui penyediaan kesempatan kerja dan berusaha, memberi sumbangan pada pengembangan wilayah. Misi penting dari sektor pertanian adalah menghasilkan pangan yang cukup dan berkualitas bagi seluruh penduduk. Pencapaian dalam hal ini akan memberi sumbangan yang besar kepada pembangunan nasional.

Perkembangan pertanian pada saat ini telah memasuki era baru setelah beberapa dekade berbenah diri dalam upaya peningkatan fungsinya sebagai penyedia pangan. Beberapa dekade belakangan ini, pertanian di Indonesia telah mengalami sektor perubahan besar, yang terbukti negara ini bisa berswasembada beras selama beberapa tahun. Perubahan pada sektor pertanian juga dapat dilihat dari berbagai industri teknologi pertanian. Guna menaikkan produksi pertanian, petani harus menggunakan produk-produk industri untuk pertanian. Modernisasi pertanian memang memperlihatkan dampak positif seperti perbaikan gizi masyarakat, berkurangnya impor beras, dan lain sebagainya, meskipun dampak negatif juga sulit dihindarkan. Beberapa dampak negatif pada modernisasi pertanian.

Melihat latar belakang geografis, sektor pertanian seharusnya menjadi tumpuan hidup masyarakat Indonesia, namun kenyataannya sektor pertanian tidak menjadi skala prioritas sehingga produktivitasnya tertinggal jauh dibandingkan sektor lain. Bahkan dalam kehidupan modern dapat dilihat bahwa orang tidak bangga menekuni bidang pertanian, karena memang profesi ini dianggap sebagai kelompok yang inferior. Adanya anggapan bahwa petani tidak inovatif, lamban serta tidak intelektual dalam arti tidak ingin menjadi yang lebih maju, anggapan bahwa perekonomian perdesaan bersifat tertutup serta usaha pertanian itu tidak komersial merupakan anggapan yang salah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline