Lihat ke Halaman Asli

Nabila putriani

jadilah manusia yang bermanfaat bagi orang lain

Pemberdayaan Kaum Dhuafa kepada Pak Kateng, Mahasiswi PGSD UHAMKA Memberikan Bantuan Modal Usaha

Diperbarui: 16 Januari 2022   15:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi

Sekelompok Mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar(PGSD) Universitas Muhammadiyah Prof D.r Hamka yakni Nabila putriani, Mira Destyaningrum dan Lina Riyani. Mengadakan sebuah kegiatan serta pelatihan Pemberdayaan Keluarga Kaum Dhuafa kolaborasi dengan dosen kami Bapak Amirullah, S,Pd.I., M.A , Melalui kegitan ini mahasiswa dilatih untuk meningkatkan rasa sosialis dan rasa empati serta kepedulian antar manusia dengan melakukan pemberdayaan sosial untuk membantu Keluarga Dhuafa yang membutuhkan uluran tangan.

Pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini banyak dampak yang mempengaruhi kehidupan warga negara Indonesia seperti satu dan lain hal yakni banyaknya pengangguran serta penurunan ekonomi keluarga, Juga banyak usaha-usaha kecil maupun besar yang mengalami penurunan drastis, oleh karena itu adanya penurunan ekonomi yang sangat amat serius, Kami Mahasiswi PGSD UHAMKA mengadakan kegiatan Pemberdayaan Keluarga Dhuafa untuk membantu kesejahteraan masyarakat. Kami melakukan survei ke daerah Jakarta selatan yang bertempat di Jln. Gudang Baru Rt006/Rw04 Kelurahan Ciganjur, Kecamatan Jagakarsa. Dan saat itu kami sudah menemukan target keluarga yang memiliki perekonomian yang kurang mampu dan keluarga tersebut memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Setelah itu kami melakukan observasi terlebih dahulu di lingkungan tempat keluarga Dhufa tersebut, langkah selanjutnya setelah melakukan survei dan observasi kami mendiskusikan tentang pengumpulan dana(fundraising) yang mana pada langkah akhir nanti kami akan memberikan dana bantuan tersebut kepada Keluarga Dhuafa yang telah ditetapkan.

Dengan melakukan segala tahapan-tahapan seperti survei serta observasi maka dari itu, Kami memutuskan untuk memilih pak Kateng sebagai target Pemberdayaan Keluarga Dhuafa ini. Pak Kateng merupakan seorang kepala keluarga berumur 61 tahun, pak kateng memiliki istri dan 3 anak, anak akhir pak kateng tidak bersekolah yang mana beliau tidak mempunyai biaya untuk menyekolahkan anaknya, selain itu anaknya memiliki gangguan mental pada kerohaniannya, tetapi dengan keadaan seperti itu pak kateng tidak mengeluh karena anaknya tersebut tidak menuntut banyak hal kepada orang tua nya. Dan dengan usia yang sudah tua pak kateng masih melakukan kerja serabutan dengan mengumpulkan kardus-kardus yang sudah tidak dipakai untuk dijual penghasilan setiap harinya pun tak menentu bahkan beliau bilang " kadang kalau saya benar-benar tidak mendapatkan penghasilan dan tidak ada bahan makanan yang dapat untuk dimakan, tetangga sekitar adalah orang yang baik yang memberikan lauk pauknya kepada keluarga saya, saya sangat berterimakasih memiliki tetangga yang baik"  dan dengan rumah serta tanah yang diberikan oleh temannya untuk ditinggali yang beralaskan semen dan berdinding kayu serta atap yang telah reot itu mampu menampung keluarganya dari panas dan hujan.

Dengan begitupun keadaanya pak Kateng tidak kehilangan semangatnya untuk menghidupi keluarganya dari mencari kerjaan kesana kemari menggunakan sepeda yang sudah rapuh tersebut tetapi dapat menemani pak kateng kemana-mana untuk mencari pekerjaan walau usia nya sudah tak muda lagi. Dengan itu Pak Kateng kami jadikan target Pemberdayaan Keluarga Dhuafa yang sudah memenuhi kriteria yang ada.

Dengan memberikan bantuan modal usaha yang berbentuk barang yang mana pak kateng dan istri ingin berjualan keripik singkong dan juga Keripik rempeyek serta kami juga memberikan sembako dan uang tunai,  Kami berharap dengan adanya bantuan dari kami dapat meringankan kebutuhan sehari-hari pak Kateng, Gerakan Pemberdayaan Keluarga Dhuafa ini dilaksanakan dengan penggalangan dana yang dilakukan melalui media sosial serta beberapa tempat pekerjaan selama kurang lebih 1 bulan, dan hasil penggalangan dana tersebut diproleh sebesar Rp 1.562.000. dan hasil penggalangan dana tersebut kami belikan kebutuhan pokok serta uang tunai kepada pak kateng. Pak Kateng sangat senang adanya bantuan tersebut beliau berkata " alhamdulillah, terimakasih atas bantuan dari semuanya semoga apa yang nanti saya dan istri kerjakan yakni membuat usaha kripik singkong dan rempeyek dapat berjalan lancar Aamiin"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline