Analisis: Tantangan Orang Tua Dalam Mendidik Anak Dan Mengatasi Kemalasan Belajar Anak Di Era Smart Society 5.0
Kartika Chandra Kirana, Nabila Putri Astuti, Nissa Aulia Rizkia
Era Smart Society 5.0 adalah kelanjutan dari generasi 4.0 yang memiliki perkembangan dalam berbagai bidang, pola pikir dan cara kerja manusia. Di dalam bidang pendidikan ketika era 4.0 kita sudah mulai mengenal alat-alat digital guna membantu proses pembelajaran seperti proyektor di dalam kelas. Di era 5.0 manusia yang berada di dalam ranah pendidikan diwajibkan memiliki kompetensi yang lebih berkembang dan memiliki sikap sebagai manusia modern yang paham akan pendidikan dan mampu menyebarluaskan pendidikan dengan alat-alat canggih untuk mencapai proses pembelajaran yang lebih nyata seperti makna pendidikan yaitu Pendidikan sebagai bidang kehidupan yang menggerakkan sistem regulasi transfer of knowledge, transfer of value, mendidik manusia dalam mengembangkan potensi diri supaya semakin berperadaban.
Dalam era 5.0 manusia tidak hanya dituntut menjadi orang yang cerdas dalam akademik tetapi juga mampu cerdas dalam bersosialisasi, memiliki karakter yang baik serta memiliki sikap manusiawi. Namun ini menjadi tantangan besar bukan hanya untuk pendidikan formal di sekolah tetapi pendidikan di rumah orang tua 4.0 dengan orang tua 5.0 harus memiliki karakter yang berbeda, karena zaman yang semakin canggih jangan sampai orang tua lengah tentang pergaulan anaknya karena di dalam dunia digital yang begitu luas banyak sekali dampak positif dan dampak negatifnya.
Salah satu dampak negatif dari kemunculan smart socienty 5.0 adalah kemalasan anak dalam kegiatan belajar. Dengan adanya kemunculan smart society 5.0 membuat anak menjadi ketergantungan berlebihan terhadap teknologi dan mengakibatkan timbul kemalasan belajar. Anak-anak akan menganggap mudah sekolah karena semua hal bisa didapatkan melalui internet dan media social, oleh karena itu peran orangtua dan guru sangat dibutuhkan. Orang tua dan guru harus bekerja extra dalam mengawasi anak dan ikut mempelajari perkembangan teknologi, karena jika orang tua dan guru tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi yang semakin maju, orang tua dan guru akan sulit mengarahkan anak-anak agar dapat memanfaatkan teknologi dengan baik.
Apabila dampak negatif dari smart society lebih besar dari pada dampak positif maka lebih baik mencari alternatif lain. Smart society berarti masyarakat yang cerdas. Sudah dipastikan masyarakatnya melalui tahapan-tahapan yang sulit untuk meraih kecerdasan tersebut. Apabila tahapan itu semua sudah dilalui dengan baik, maka akan menghasilkan dampak positif nya lebih besar daripada dampak negatif. Tetapi jika selama tahapannya dilalui dengan tidak baik mungkin dampak negatifnya akan lebih besar daripada dampak positif. Kemalasan anak dalam belajar juga disebabkan oleh banyak faktor. Sehingga sebagai orang tua jangan terfokus hanya pada satu masalah saja karena bisa saja faktor kemalasannya sudah melekat dengan dirinya dan orang orang sekitar yang tidak mau membantu untuk berprogress.
Untuk itu, peran orang tua sangat diperlukan untuk mencari faktor utama penyebab kemalasan anak. Karena belajar merupakan hal yang penting untuk masa depan anak. Proses pembelajaran merupakan kunci utama untuk anak mengenal dunianya dan menjalani kehidupannya. Jika anak malas belajar, dia akan kehilangan arah untuk menjalani kehidupannya.
Adanya era smart society 5.0 harus dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para pembimbing pendidikan seperti orang tua dan guru. Mereka bisa memanfaatkan era ini untuk menggali potensi anak dan menarik minatnya dengan memanfaatkan perkembangan serta kecanggihan teknologi yang ada. Teknologi pada era ini sudah berkembang sangat pesan mulai dari segi alat pembelajaran hingga media yang dapat berupa kemasan pembelajaran dalam permainan yang dapat menarik minat anak dalam belajar. Untuk itu pengarahan orang tua dan guru mengenai pemanfaatan era smart society 5.0 sangat diperlukan agar anak dapat memanfaatkan teknologi yang ada sesuai dengan wadah dan kebutuhannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H