Sejatinya istilah penilaian atau pen-skoran merupakan suatu hal yang sudah tidak tabu yang dapat kita temui dalam evaluasi. Pembahasan mengenai pen-skoran atau penialian ini identik sekali dengan penilaian seorang guru terhadap peserta didik, namun sejatinya penilaian atau pen-skoran ini merupakan istilah umum yang dapat digunakan oleh siapapun untuk dapat menggambarkan ketercapaian orang tersebut.
Pada pembahasan kali ini, mari kita sama-sama membahas mengenai bagaimana cara penilaian dan pen-skoran bagi seorang pendidik terhadap peserta didik yang benar?
berikut penjelasan mengenai prinsip-prinsip pen-skoran serta penilaian
Skor secara sederhana dapat dikatakan sebagai angka atau hasil yang seseorang dapatkan atas proses men-skor (memberikan angka) dengan melalui menjumlahkan angka-angka terhadap setiap soal yang telah dijawab tepat oleh responden atau peserta didik. Sedangkan nilai merupakan suatu hasil pembelajaran peserta didik berupa huruf baik itu A,B,C.D atau bahkan E juga angka antara 1-4 dengan memiliki ketentuaan rentan yang sudah ditetapkan.
Skor terbagi atas 2 jenis utama, yaitu :
1. Skor Mentah (Raw Score), merupakan nilai total atas jawaban total murni peserta didik tanpa adanya penambahan nilai berdasarkan penyesuaian ataupun skor tersekala.
2. Skor Tersekala (Scaled Score), merupakan nilai peserta didik yang telah diubah pada skala tertentu dengan tujuan untuk memudahkan para guru dalam memberikan penialain. Biasanya skala yang digunakan ini merupakan skala 1-100.
Penentuan skor dapat ditempuh dengan 2 metode. Ada metode subjektif serta metode objektif kedua metode tersebut tentu saja memiliki kegunaannnya masing-masing.
- Metode Objektif : Metode pen-skoran objektif ini biasanya digunakan bagi pertanyaan pertanyaan yang didasarkan pada pilihan benar atau salah. penggunaan metode ini biasanya diterapkan pada tes pilihan ganda atau tes benar salah.
- Metode Subjektif : Metode pen-skoran subjektif biasanya digunakan pada soal soal uraian atau essay, hal tersebut dikarenakan dalam penggunaan metode ini berdasarkan kualitas suatu jawaban. Selain itu metode pen-skoran ini biasanya ditetapkan suatu rentan nilai pada setiap jawabannya.
Setelah mengetahui jenis, serta metode pen-skoran maka penentuan skor ini pula memiliki beberapa prinsip yang harus dipenuhi. berikut prinsip-prinsip yang harus dipenuhinya :
- Objektivitas : pemberian skor harus terhindar dari ketidakjelasan atau dapat dikatakan harus jelas dengan berdasar pada kriteri yang jelas, walaupun untuk penilaian soal uraian.
- Reliabilitas : reliabilitas ini sering juga dikenal dengan "keajegan" soal, maknanya tes tersebut konsisten walaupun telah diujikan beberapa kali.
- Validitas : ukuran yang menunjukan Keakuratan atau keabsahan suatu tes.
- Transparansi : adanya keterbukaan nilai serta pemilihan metode pengolahan nilai antara guru dan peserta didik.
Nilai terbagi kepada 2 jenis, yaitu :
- Nilai Huruf
Nilai huruf biasanya digunakan untuk menunjukan rentan nilai tertentu. Berikut contoh penerapan nilai huruf