Bidang pendidikan membutuhkan pengetahuan tentang psikologi, karena bidang
pendidikan dihadapkan pada karakteristik perilaku, kepribadian, sikap, minat, motivasi,
perhatian, persepsi, kemampuan berpikir, kecerdasan, fantasi, dan aspek psikologis lainnya
yang bervariasi dari siswa ke siswa. Agar proses pembelajaran berhasil, setiap guru di
kelas yang berperan sebagai pendidik dan pengajar harus memahami perbedaan
karakteristik psikologis siswa. Dengan memahami karakteristik psikologis setiap siswa,
maka guru sekolah akan dapat melakukan pembelajaran yang dipersonalisasi berdasarkan
karakteristik psikologis peserta didik.
Oleh karena itu, sifat heterogenitas (tidak sama)
suatu kelas perlu menjadi perhatian utama bagi guru. Selain pembelajaran yang bersifat
individual, guru perlu juga melakukan pembelajaran secara kelompok jika karakteristik
psikologis peserta didik yang ada di suatu kelas dianggap relatif sama (homogen).
Dalam proses pembelajaran di kelas, guru sering menghadapi siswa dengan
disabilitas perhatian, sehingga perhatian siswa tersebut untuk mengikuti proses
pembelajaran di kelas menjadi lemah, dan mengakibatkan rendahnya prestasi akademik
siswa tersebut. Gejala gangguan atensi merupakan faktor psikologis yang dialami siswa di
dalam kelas, hal tersebut harus dikenali dan dipahami oleh guru sebagai pengajar dan
pendidik di kelas untuk mencegah dan mengatasi kesulitan belajar yang dihadapi siswa
dalam proses mengikuti pembelajaran di kelas. Guru di kelas dapat melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan masalah attention deficit yang dihadapi siswa di kelas.
Guru hendaknya mengadopsi metode dan strategi pembelajaran yang menarik perhatian
pembelajaran sehingga siswa dapat merasa sangat nyaman dari awal hingga akhir kelas.
Dengan memahami psikologi pendidikan, diharapkan para guru dapat melewati
pertimbangan psikologis:
1. Tetapkan tujuan pembelajaran dengan tepat.
2. Pilih strategi atau metode pembelajaran yang tepat.
3. Memberi bimbingan bahkan memberikan konseling
4. Mempromosikan dan memotivasi pembelajaran siswa.
5. Menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
6. Berinteraksi dengan siswa secara tepat.
7. Menilai hasil belajar yang adil.