Mainan tradisional adalah mainan yang dimiliki oleh suatu kelompok masyarakat yang berpegang teguh pada norma adat dan kebiasaan yang diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya.
Berikut ini merupakan beberapa contoh permainan tradisional di Indonesia : seperti petak umpet, layangan, bola bekel, egrang, lompat tali, bentengan, cublak cublak suweng, congklak dan masih banyak lagi.
Pada umumnya permainan tradisional itu menggunakan baha seadanya dalam pembuatan nya, contohnya pada zaman dahulu masih jarang anak anak yang memiliki boneka, alhasil dengan kekreatifan mereka, mereka membuat boneka dengan bahan dasar pelepah pisang, selain boneka peepah pisang juga biasa digunakan untuk membuat tembak tembakan dan masih banyak lagi.
Selain memanfaatkan pelepah pisang, mereka juga biasa membuat mainan menggunakan bambu, contohnya seperti egrang, gangsing, bedil jepret, tulupan, dan lain lain.
Keberadaan permainan tradisional sudah mulai susah ditemui di zaman yang serba modern ini. Anak-anak zaman sekarang lebih memilih memainkan gadget nya dibanding bermain dengan teman teman mereka di lapangan seperti anak anak zaman dahulu, akibatnya permainan tradisional semakin terpinggirkan dan terlupakan.
Hal itu lah yang membuat kekreatifan anak zaman sekarang berkurang. Pada zaman dulu belum ada mainan mainan yang canggih seperti mainan sekarang, sehingga anak zaman dahulu lebih memanfaatkan bahan yang ada untuk membuat mainan.
Oleh karena itu, kita sebagai generasi muda, generasi penerus budaya bangsa ini harus memperhatikan dan menyadari akan fenomena ini, demi melestarikan waisan budaya yang sangat berharga ini.
Jenis dan macam macam permainan tradisional di Indonesia sangatlah beragam, dan di setiap daerahnya memiliki permainan khasnya masing masing, bahkan juga terdapat lagu lagu permainan tradisional yang setiap daerahpun berbeda beda dan sangat beragam. Setiap adat dan daerahnya memiliki sejarah masing masing juga.
Melestarikan permainan tradisional berarti melestarikan jati diri suatu negara dan akar budaya negara tersebut. Melestarikan dan melestarikan permainan tradisional memungkinkan generasi muda untuk terhubung dengan identitas budaya mereka dan menjadi bagian dari warisan budaya kita yang berharga.
Selain itu, permainan tradisional juga mempunyai manfaat bagi pengembangan kepribadian sosial dan budaya. Tak hanya sebagai sarana hiburan, namun juga sebagai sarana penanaman nilai-nilai persatuan, kerja sama, kesabaran, dan persaudaraan kepada generasi muda. Melalui permainan tradisional, anak-anak belajar pentingnya bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, menghormati aturan permainan, dan menghadapi tantangan dengan semangat juang yang kuat.