Lihat ke Halaman Asli

Pentingnya Gizi Seimbang Pada Remaja

Diperbarui: 30 Agustus 2023   11:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

46500b7265e1ba7b55af81306719c237-64e5b87518333e224930b2f3.jpg

Masa remaja adalah masa dimana pertumbuhan dan perkembangan organ-organ tubuh manusia sangatlah pesat. Dimasa remaja ini untuk meningkatkan kualitas hidup yang baik dan kesehatan yang prima dibutuhkan nutrisi dan gizi yang cukup serta seimbang sesuai dengan kebutuhan dari remaja, terutama remaja putri dimana nanti akan masuk usia matang untuk bereproduksi serta membutuhkan tambahan asupan gizi yang lebih banyak saat masa menstruasi dalam setiap bulannya.

Gizi seimbang adalah makanan yang dikonsumsi setiap harinya dan mengandung berbagai macam zat gizi serta jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan gizi adalah makanan yang bervariasi, aktivitas fisik, kebersihan serta memantau berat badan secara rutin. Berat badan yang ideal menjadi patokan status gizi pada remaja, untuk menentukan nilai status gizi dapat menggunakan instrumen bernama Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan cara mengukur berat badan serta tinggi badan, hasil dari IMT ini nantinya akan dikelompokkan menjadi 4 kategori yaitu kurang, normal, kelebihan berat badan dan obesitas. Apabila nilai IMT remaja adalah kurang, kelebihan berat badan atau bahkan obesitas maka akan berdampak pada kesehatannya dan rentan mengalami infeksi (contoh anemia dan dysmenorrhea primer).

Nah mengenal dysmenorrhea primer yang sering terjadi pada remaja putri ini adalah nyeri yang dirasakan saat menstruasi berlangsung, letak nyeri pada perut bagian bawah terkadang menjalar sampai area punggung bawah, waktu nyeri biasanya pada hari ke 1-2 menstruasi. Dysmenorrhea Primer ini apabila penanganannya tidak tepat maka akan mengurangi kualitas hidup remaja putri dan menghambat kegiatan sehari-hari khususnya saat menstruasi berlangsung. Pemberian terapi seperti non farmakologi (ramuan herbal, kompres hangat, olahraga rutin atau excercise ringan, istirahat tidur) dan farmakologi (asam mefenamat, paracetamol dan ibuprofen atau pemberian pil KB) harus disesuaikan dengan penyebab nyeri.

Apabila dysmenorrhea primer  yang dialami adalah karena IMT yang tidak normal maka dianjurkan mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, aktivitas fisik rutin (seperti olahraga) dan pola diet sehat. Apabila dysmenorrhea primer tidak disebabkan oleh IMT maka terapi lainnya dapat diberikan, pemberian terapi lain ini juga disesuaikan dengan tingkat nyeri yang timbul yaitu ringan, sedang dan berat. Pada nyeri ringan dan sedang biasanya dengan terapi non farmakologi saja sudah bisa meringankan nyeri, akan tetapi nyeri berat yang diderita biasanya membutuhkan bantuan terapi farmakologi dan bila pemberian terapi farmakologi ini tidak bekerja maka dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan lanjut pada dokter SpOG.

Kontribusi yang dapat diberikan pada remaja putri khususnya adalah pemberian materi melalui penyuluhan mengenai gizi seimbang yang mencakup kebutuhan gizi makro dan mikro, dampak ketidakseimbangan gizi pada remaja dan contoh menu makanan seimbang untuk usia remaja, serta mengajarkan cara menghitung nilai IMT yang benar dan menyarankan remaja untuk rutin berolahraga juga menjaga pola makannya. Pengenalan materi mengenai dysmenorrhea primer berupa definisi, jenis, faktor-faktor yang mempengaruhi, dampak serta pemberian terapi juga akan ditampilkan sebagai tambahan wawasan untuk remaja putri. Dengan adanya penyuluhan ini diharapkan remaja putri lebih mampu dan sadar dalam menjaga kesehatannya guna mempertahankan kualitas hidup yang lebih baik untuk saat ini dan selanjutnya.

Salam Sehat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline