Akulah sang makna yang kamu temukan pada penghujung senja.
Tak ada tembok. Tak ada barikade.
Tak menutup.
Akulah lantunan pertanda tersibaknya perisai diri.
Sebuah seringai yang membebaskan waktu untuk menghadirkan rasa lelah.
Kemari, dan duduklah di sampingku.
Lancarkan semua peluh yang terkubur.
Resapi sang keutuhan diri yang akan menaiki panggung malam ini.
Ia akan menyanyikan merdunya nada-nada tak berbias.
Baringkan senyummu yang telah memudar.
Sambutlah oase kejernihan yang mendesak dada.