Lihat ke Halaman Asli

Nabila IsnaD

individu

Akibat Dampak Virus Covid-19 Mengakibatkan Omzet Penjualan Pasar Mengalami Penurunan

Diperbarui: 4 April 2021   10:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

        Beberapa negara di dunia saat ini sedang menghadapi perang yaitu perang melawan virus yang sering disebut dengan covid-19 (Corona Virus Disease 2019). Sejak diumumkan covid-19 menjadi wabah atau pandemi global oleh World Healty Organisasion (WHO) tanggal 11 Maret 2020, covid-19 menjadi sangat menakutkan bagi semua Negara karena penyebarannya yang sangat cepat. 

Masa-masa pademi sekarang ini adalah masa tersulit bukan hanya untuk sektor ekonomi indonesia bahkan hingga sektor perdagangan dan pertanian pun ikut terkena imbas karena covid-19, adanya virus covid-19 mengakibatkan menurunnya omset penjualan di indonesia. bahkan penurunan omset mencapai 50 %, Indikasi penurunan daya beli masyarakat itu terlihat dari menurunnya omzet para pedagang di Pasar .

Mereka mengaku konsumennya berkurang selama pandemi covid-19 berlangsung.  "Pasokan sejumlah komoditas pasar sebenarnya normal.  Tetapi omzet pedagang turun karena daya beli masyarakat berkurang," tidak hanya itu, proses ekpor impor juga mengalami gangguan.  Supply-demand yang terganggu, pelarangan ekspor-impor komoditas pangan dan kesehatan, perubahan pusat rantai pasok global dari China, AS dan Jerman.

akibat pandemi ini pun turut menaikkan biaya logistik. Beberapa negara yang menerapkan sistem lockdown membuat pengiriman barang memakan waktu yang lama hingga biayanya pun bertambah. Biaya pengiriman logistik pun bertambah karena pengiriman pun harus mengikuti protokol kesehatan.  efek negatif dari Covid-19 pun juga berdampak kepada kerjasama perdagangan dengan beberapa negara lain tidak berjalan dengan baik. Apabila, masalah ini tidak diatasi secara baik, maka akan menimbulkan resesi ekonomi. Bahkan bisa mengancam kepada resesi ekonomi global.

bukan hanya sektor perdagangan Sektor pertanian pun yang merupakan kebutuhan pangan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, baik hasil pertanian pangan dan perkebunan, peternakan, sayuran dan buahbuahan ikut mengalami gangguan. Apalagi mewabahnya Covid-19 ini menuntut masyarakat untuk meningkatkan imunitas dengan antara lain mengonsumsi makanan yang beragam dan bergizi.  kondisi saat ini justru menjadi sebuah dilema bagi sektor pertanian. 

Walaupun peluang pasar produk pangan tetap terbuka lebar tetapi distribusi hasil pertanian terkendala karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan social distancing. Hal ini menyebabkan lesunya permintaan dan menurunnya harga produk pertanian dan peternakan di masa panen raya. Penurunan harga komoditas di Indonesia berkaitan dengan dampak virus corona di China. Hal ini dikarenakan China merupakan eksportir terbesar di dunia termasuk Indonesia. Kondisi di Indonesia dipenagaruhi oleh buruknya perdagangan di China, seperti adanya permintaan bahan baku di Cina. Terganggunya pasokan bahan baku sangat mempengaruhi para pelaku usaha yang akhirnya menutup usahanya sementara waktu karena ketidakmampuan membiayai kegiatan operasional perusahaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline