Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Eksternalitas dan Barang Publik

Diperbarui: 9 April 2023   11:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut N Gregory Manki, eksternalitas adalah akibat dari kegiatan individu atau kelompok yang mempengaruhi kesejahteraan atau kondisi pihak lainnya. Secara umum eksternalitas adalah biaya atau manfaat dari adanya aktivitas atau transaksi yang dibebankan kepada pihak lain yang bukan termasuk aktivitas dari transaksi tersebut. Dengan adanya eksternalitas, kebutuhan masyarakat atau hasil dari pasar tidak hanya memberikan manfaat terhadap penjual dan pembeli tetapi juga dapat memberikan dampak negatif. Jika ekternalitas berdampak positif disebut eksternalitas positif begitu juga sebaliknya.

Eksternalitas produksi yang positif terjadi apabila barang yang diproduksi dapat memberikan manfaat yang skalanya lebih besar dibandingkan biaya yang harus ditanggung masyarakat dari adanya produksi barang tersebut. Seperti contohnya, produksi robot yang tidak hanya memberikan manfaat bagi perusahaan tetapi juga memberikan manfaat untuk masyarakat untuk menunjang fasilitas publik berkat adanya inovasi teknologi tersebut biaya sosial yang dikeluarkan untuk memproduksi robot menjadi lebih rendah dari biaya pribadi karena adanya dampak dari nilai teknologi.

Eksternalitas produksi yang negatif terjadi apabila dampak yang dirasakan orang lain yang tidak mendapatkan kompensasi bersifat merugikan contohnya pabrik aluminium yang menimbulkan polusi udara yang dapat membahayakan masyarakat yang bersangkutan maka dari itu biaya yang ditanggung masyarakat untuk memproduksi alumunium lebih tinggi daripada biaya yang ditanggung oleh produsen. Biaya sosial pada aluminium yang dihasilkan meliputi biaya produksi yang ditanggung produsen dan biaya yang ditanggung pihak lain akibat dari polusi.

Eksternalitas konsumsi yang positif contohnya nilai sosial yang lebih besar daripada nilai pribadi  pada banyaknya orang berpendidikan pihak masyarakat dan pemerintah sama sama diuntungkan. Sedangkan eksternalitas konsumsi yang negatif  terjadi pada banyaknya masyarakat yang mengonsumsi alkohol sehingga ketika peminum mengemudikan kendaraan dapat membahayakan pengguna jalan yang lainnya. Dalam hal ini nilai sosialnya lebih tinggi dibandingkan nilai pribadinya tetapi volume minuman alkohol secara sosial lebih rendah dibandingkan volume yang ada di pasar.

Eksternalitas terjadi atas beberapa faktor, faktor yang timbul akibat dari eksternalitas adalah keberadaan barang publik dan sumber daya milik Bersama. Keberadaan barang publik dapat dikonsumsi secara bebas oleh masyarakat, manfaat dari barang ini tidak mengurangi kesempatan bagi pihak lain yang ingin menikmati barang. Barang publik memiliki dua karakteristik yaitu tidak ada pesaing dalam konsumsi dan barang yang sulit diperoleh. Pada sumber daya milik bersama yang dapat digunakan tanpa biaya atau diperoleh secara gratis, sumber daya ini bersifat umum. Akibat yang timbul dari sumber daya milik bersama adalah pemanfaatan yang berlebihan.

Dampak eksternalitas menyebabkan inefiensi pasar sehingga pasar tidak dapat mengalokasikan sumber ekonominya secara efisien sehingga menyebabkan tidak tepatnya biaya tambahan atau manfaat bagi pihak lainnya. Dampak yang terjadi dari eksternalitas haru diatasi, solusi swasta untuk mengatasi eksternalitas adalah derma atau amal contohnya sierra club yang merupakan organisasi bergerak untuk melestarikan lingkungan hidup, dana dari organisasi ini dari iuran anggota dan donasi pihak terkait. Teorema coase bisa menjadi solusi untuk mengatasi eksternalitas dengan syarat pihak yang berkepentingan melakukan negosiasi tahapan yang dapat mengatasi eksternalitas diantara mereka, tanpa adanya biaya khusus yang memberatkan. Jika syarat tersebut dapat terpenuhi maka pihak swasta dapat mengatasi eksternalitas dan meningkatnya efisiensi dari sumber daya. Selain teorema coase, pihak swasta dapat melakukan pendekatan sosial yang tidak melibatkan pemerintah. Dalam pendekatan peran perusahaan yang dominan memberikan bantuan untuk masyarakat yang mengalami kerugian karena perusahaan tersebut.

Tidak hanya pihak swasta yang mengatasi eksternalitas, kebijakan publik juga harus mengambil peran untuk mengatasi eksternalitas. Kebijakan publik berupa regulasi/peraturan dan kebijakan pajak pigovian dan subsidi.  Menurut perhitungan eksternalitas yang semakin parah pemerintah harus mengambil tindakan berupa peraturan melarang atau mewajibkan sesuatu kepada pihak penyebab dan sumber eksternalitas. Contohnya kegiatan membuang limbah berbahaya ke sungai, pemerintah berperan melakukan regulasi atau pendekatan mengontrol untuk mengatasi eksternalitas, pemerintah juga berhak untuk menghukum pelakunya. Selain tindakan regulasi, pemerintah juga dapat membuat kebijakan seperti pajak Pigovian. Pajak pigovian adalah pajak khusus untuk mengkoreksi dampak eksternalitas yang negatif. Contohnya pemerintah menerapkan insetif pada perusahaan yang memberikan dampak positif atau memberikan subsidi dan menerapkan pajak yang lebih besar pada perusahaan yang memberikan dampak negati.

Dalam hal ini regulasi berfungsi sebagai penentu tingkat polusi dan pajak meberikan pabrik insetif ekonomi yang baik untuk dapat mengurangi polusi.

Salah satu faktor terjadinya eksternalitas adalah keberadaan barang publik. Secara umum barang publik adalah barang yang tidak dibatasi untuk digunakan dan dalam pemakaiannya tidak dikenakan biaya. Barang publik dapat digunakan oleh individu tertentu dan tidak akan mengurangi konsumsi barang tersebut. Barang publik mempunyai dua sifat pokok yaitu non-rivalry dan non-excludable. Barang publik dengan sifat non-rivalry adalah semua orang dapat menggunakan dan mengkonsumsi barang tersebut tanpa mempengaruhi manfaat dari pihak lain. Contohnya, menggunakan udara bersih dan sinar matahari. Barang publik dengan sifat non-excludable adalah barang publik yang tersedia semua orang memiliki akses untuk mendapatkannya baik mereka membayar maupun tidak tetap dapat menggunakan barang publik. Contohnya, masyarakat yang membayar pajak lalu dari pajak tersebut digunakan untuk penyelenggaraan jasa kepolisian.

Teori barang publik dan barang swasta menurut para ahli

  • Teorri pigou, menurut teori ini  membahas penyediaan barang publik yang dananya diperoleh dari pajak masyarakat. Barang publik seharusnya disediakan hingga tingkat kepuasan individu setara dengan ketidakpuasan akan pajak yang digunakan untuk pembiayaan barang publik
  • Teori bowen, menurut teori ini barang publik berdasarkan harga atau penentuan harga pada barang pihak swasta. Ketika persediaan barang publik tersedia semua individu dapat memanfaatkan barang publik.
  • Teori anggaran, menurut teori ini konsumsi barang publik dengan jumlah yang sama berdasarkan pada ketetapan pembayaran yang telah ditetapkan.

Hubungan antara eksternalitas dan barang publik adalah keberadaan dari barang publik menyebabkan eksternalitas negatif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline