Lihat ke Halaman Asli

Nabila Husna

Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

Hubungan Agen dengan Struktur Dalam Teori Strukuturasi oleh Anthony Giddens

Diperbarui: 16 Desember 2022   05:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Anthony Giddens lahir pada 18 Januari 1938 di Edmonton, London. Ia lahir dari keluarga yang bekerja sebagai pegawai Transport di London. kemudian dia melanjutkan studinya di University of Hull, sebuah universitas kecil dan kurang bergengsi dari Oxford atau Cambridge. Pada tahun 1970, Giddens belajar di Universitas of Cambridge dengan mengambil gelar Ph.D, Kemudian ia lulus pada tahun 1976 dan langsung menjadi dosen sosiologi disana pada tahun 1984. Pada saat di Cambridge, Giddens mengembangkan Polity Press, dimana lembaga tersebut dapat memproduksi 80 buku dalam setiap tahunnya. Selain itu, Giddens juga telah menerbitkan lebih dari 200 artikel di jurnal profesional, majalah mingguan, dan surat kabar. Giddens juga menulis sendiri serta bekerja sama dengan pengarang lainnya dengan menerbitkan tidak kurang dari 57 buku yang mencakup bidang minatnya dalam sosiologi, ilmu politik, dan teori sosial.

Dalam karya-karya yang dimiliki oleh Giddens, tulisan dalam beberapa karya tersebut menggabungkan pemahaman tentang karya-karya yang klasik dengan kepekaan terhadap isu-isu yang penting dalam teori sosial kontemporer. Giddens memang merupakan seorang penulis yang sangat produktif. Tulisan atau karyanya sendiri juga telah diterbitkan lebih dari 30 judul dan telah diterjemahkan ke banyak bahasa di dunia. Perkembangan intelektual Anthony Giddens sangat mengesankan. Giddens juga dapat membangkitkan minat banyak kelompok untuk studi yang lebih menyeluruh tentang semua dimensi pemikirannya, empat di antaranya ditulis terutama dalam buku-buku tentang pemikirannya. Adapun salah satu buku yang berjudul "The Constitution of Society (Outline Of The Theory Of Stucturation)" yang dalam bukunya berisi tentang pemikiran Giddens mengenai Teori Strukturasi, di mana teori tersebut hanya ingin menyelesaikan konflik dengan menghubungkan "agen" dengan "struktur".

Teori Strukturasi yang dikemukakan oleh Giddens merupakan upaya untuk memahami antara teori sosial konvesional yang cenderung memihak atau menggunakan pendekatan subjektif dan objektif. Subjektif di sini adalah pendekatan yang berfokus pada analisis perilaku aktor/agen yang bersifat mikro, kemudian pada pendekatan lain atau objektif adalah pendekatan yang berfokus pada analisis struktural atau makro. Kemudian, dalam pendekatan subjektivis atau yang bersifat mikro itu dianalisis oleh Weber, sedangkan dalam pendekatan objektivis atau bersifat makro itu dianalisis oleh Durkheim. Dari kedua pendekatan tersebut dapat dijelaskan bahwa pendekatan subjektivis sebagai agen/aktor dan pendekatan objektivis sebagai struktur/sistem. Dari kedua kutub tersebut, Giddens mencoba menghubungkan agen dengan struktur yang kemudian muncul sebuah Teori Strukturasi.

Dalam teori strukturasi ini, agen dengan struktur tidak dapat berdiri sendiri (dualisme) serta tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Struktur yang dimaksud adalah aturan sumber daya yang digunakan dalam reproduksi sistem. Sedangkan agen itu merupakan individu yang mengendalikan struktur tersebut. Dalam teori strukturasi, dua kutub tersebut (agen dan struktur) merupakan suatu hal yang berbeda ,sehingga memunculkan dua sisi (dualitas). Dalam dualitas tersebut, Agen dan struktur akan saling mempengaruhi satu sama lain atau timbal balik. Dengan demikian, dualitas yang dimaksud ialah struktur disini ketika berhubungan dengan agen/aktor akan bersifat mengekang, akan tetapi secara bersamaan akan membuat agen tersebut melakukan sebuah tindakan.

Adapun salah satu contoh hubungan agen dengan struktur dalam kehidupan sehari-hari, yaitu ketika berada dalam lingkungan pondok pesantren, dimana dalam pondok tersebut memiliki aturan yang dibuat oleh atasan atau direktur pondok untuk para santrinya. Aturan tersebut harus dipatuhi oleh para santri dan tidak boleh melanggarnya, jika dilanggar akan terkena sanksi. Dalam contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa pimpinan dari pondok tersebut atau direktur merupakan seorang agen yang memiliki peraturan tersebut dan harus ditaati oleh snatrinya. Sedangkan, aturan yang ada merupakan sebuah struktur yang harus dipatuhi dan memiliki sanksi jika melanggarnya, sehingga para santri akan merasa tertekan atau dikengkang oleh aturan tersebut. Dengan demikian, dalam hubungan teori strukturasi ini agen dengan struktur itu saling berkaitan satu sama lain, walaupun dalam struktur akan merasa terkengkang oleh aturan yang ada.

Daftar Pustaka :

Ashaf, A. F. (2006). Pola relasi media, negara, dan masyarakat: Teori strukturasi Anthony Giddens sebagai alternatif. Sosiohumaniora, 8(2), 205.

BUKU, A. B. P. Teori strukturasi Anthony Giddens untuk analisis Sosial.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline