Lihat ke Halaman Asli

Mencari Nahkoda KPK

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seperti yang telah kita ketahui bahwa ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yaitu Abraham Samad telah ditetapkan menjadi tersangka kasus pemalsuan dokumen dan karena hal tersebut ia pun dinonaktifkan dari jabatannya sebagai pimpinan KPK. Untuk memilih pimpinan KPK yang baru, kini pemerintah telah membentuk panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK) yang tugasnya menyeleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Capim KPK) yang akan menjadi pimpinan KPK mendatang.

Sejak dibukanya pendaftaran untuk menjadi pimpinan KPK pada 5 Juni lalu, telah banyak yang mendaftarkan diri. Latar belakang pendaftar yang cukup bervariasi seperti dari kalangan akademisi, pegawai swasta, praktisi hukum, aktivis, purnawirawan TNI, serta mantan penyidik di kepolisian dan di kejaksaan. Selain itu, Polri juga memiliki rencana untuk mengusulkan nama dari instansinya untuk menjadi Capim KPK. Hal tersebut menjadi tantangan bagi Pansel KPK dalam menentukan Capim KPK yang harus terlepas dari segala sesuatu yang berkaitan dengan dirinya sendiri. Dengan kata lain, Capim KPK yang akan memberantas korupsi di Indonesia haruslah seorang negarawan yang baik. Sehingga pimpinan KPK yang akan datang dapat memberantas korupsi di Indonesia dan menjerat para pelakunya tanpa pandang bulu. Dan yang lebih penting lagi adalah pimpinan KPK harus Independen dan tidak memiliki kepentingan apapun dalam menjalankan jabatannya terutama kepentingan politik. Untuk mencapai itu semu perlu kejelian dari Pansel dalam memilih para Capim KPK yang nantinya diserahkan kepada Presiden Jokowi dan diteruskan kepada DPR untuk dilakukan uji kepatutan dan kelayakan.

Tentunya kita semua sebagai rakyat Indonesia berharapan kepada Pansel KPK untuk menyeleksi sebaik mungkin Capim KPK, agar kedepannya KPK bisa lebih baik lagi dan lebih banyak memberantas kasus-kasus korupsi yang menjadi musuh besar Negara ini.

 

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline