Ulujami, Pemalang (11/08/2023) -- Siapa sangka, ada surga tersembunyi di pelosok Kecamatan Ulujami, Pemalang. Pantai Kramatsari Desa Blendung, namanya. Pantai Kramatsari sudah ada dan diresmikan sejak tahun 1973. Desa yang terletak di pesisir utara pantai Jawa ini, memang memiliki banyak sekali potensi yang dapat dikembangkan, salah satunya adalah wisata alam pantai. Pantai dengan keindahan alam dan ukiran sejarah yang kaya ini, menjadi kebanggaan bagi masyarakatnya. Pantai Kramatsari selalu ramai setiap waktu. Terlebih dengan adanya mitos yang beredar, yang sejak dulu menjadi daya tarik bagi pengunjung. Dengan segala kelebihan yang dimiliki pantai ini, membuat Pantai Kramatsari menjadi salah satu potensi yang turut serta menyumbang pendapatan desa dengan nominal yang besar.
Namun, di beberapa tahun belakangan ini, musibah telah melanda Desa Blendung. Banjir ROB, yang diakibatkan oleh pasangnya air laut semakin hari menjadi semakin buruk. Masyarakat banyak mengalami kerugian, seperti masuknya air ke dalam rumah, jalan yang menjadi rusak, barang perabotan yang semakin lama semakin lapuk, dan tentunya mengganggu aktivitas harian. Hal ini pun juga mempengaruhi kondisi Pantai Kramatsari. Akses jalan menuju pantai, terhalang oleh banjir dan kini menjadi sangat rusak. Bibir pantai setiap tahunnya pun semakin naik. Pasir dan air laut yang terus bertambah, membuat banyak fasilitas dari Pantai Kramatsari yang tidak terselamatkan. Dengan adanya kondisi ini, pantai menjadi sepi pengunjung. Apalagi dipengaruhi dengan adanya masa pandemic Covid-19 di tahun 2020-2021 lalu.
Walaupun dengan segala permasalahan yang ada, Pantai Kramatsari ini nyatanya tetap ada. Bertahan dengan segala kesederhanaan dan kenangannya. Ada para penjaga pantai dan warung-warung, yang masih menggantungkan dirinya pada Pantai Kramatsari. Karena inilah, Mahasiswa KKN Undip Tim II Tahun 2023, melakukan branding pada pantai, sebagai upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga keberadaan pantai dan membuat pengelolaan pantai yang lebih baik lagi. Hal ini dilakukan melalui beberapa cara, seperti pembuatan Etnovideografi Pantai Kramatsari sebagai Video Profile, pembuatan akun sosial media seperti Instagram, Facebook, dan Youtube, serta pembuatan Sayembara foto sebagai cara yang dilakukan untuk meramaikan akun Pantai Kramatsari.
Video Profile Pantai Kramatsari dibuat secara bertahap selama hampir 2 minggu. Dengan melibatkan beberapa pihak seperti pengelola pantai atau BUMDesa Blendung, penjaga pantai, para penjual di warung, serta masyarakat secara umum. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan isi video yang turut membutuhkan perspektif masyarakat terkait sejarah, legenda, serta kondisi permasalahan di pantai. Selain itu, Sayembara Foto juga sengaja dibuat untuk menarik para pengunjung yang datang. Mereka harus mengunggah foto Pantai Kramatsari di akun sosial media pribadi, dengan menandai akun sosial media pantai. Hal ini dilakukan dengan harapan akun sosial media Pantai Kramatsari bisa semakin diketahui banyak orang, dan menjadi sarana branding utama dari Pantai Kramatsari.
Dengan apa yang sudah dibuat dan dilakukan untuk Pantai Kramatsari, tentunya menjadi harapan bagi para pengelola, penjaga, penjual warung, serta masyarakat Desa Blendung agar keberadaan dari pantai bisa tetap dipertahankan, walaupun dengan segala permasalahan yang masih sulit diatasi. Karena bagaimanapun, Pantai Kramatsari tetap menjadi bagian dari Desa Blendung. Harapannya, dengan nama Pantai Kramatsari Desa Blendung yang semakin naik, dapat membuat pemerintah kecamatan, kabupaten, atau bahkan pusat, dapat segera memberikan bantuan dan dukungan untuk mengatasi permasalahan Banjir ROB yang ada di Desa Blendung, dan menjadikan desa ataupun pantai kami menjadi seperti sedia kala.
Penulis : Musfiroh Nabilah Hakim
Lokasi KKN : Desa Blendung, Kec. Ulujami, Kabupaten Pemalang
Dosen Pembimbing Lapangan : Muhammad Arief Zuliyan S.IP., LL.M
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H