Lihat ke Halaman Asli

Bunga yang (Tak) Diinginkan

Diperbarui: 23 Juni 2017   23:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Tulisan ini terinspirasi setelah saya denger cermahnya Abu Takeru mengenai riba. Dan entah kenapa, berhubung koleksi ceramah beliau masih numpuk, setiap mau buka puasa itu rutin jadi playlist buat di dengar.

Siapa sih yang gak familiar dengan kata riba? Sepolos-polosnya kita mengenai agama Islam, saya yakjn kita faham bahwa memakan hak orang lain atau korupsi itu salah satu dosa riba. Tapi yang menjadikan dosa ini amat bahaya, bukan hanya korupsi saja yang menjadikan seseorang terjerat dosa riba. Sesederhana nabung uang di bank konvensional, sesederhana minjem uang di lintah darat, dan paling sering tersamarkan adalah sesederahana kegiatan tukar menukar barang yang salah akadnya. Jadi wajar, dosa riba ini betul-betul populer! Iya, populer untuk diamalkan, tapi belum cukup populer untuk dibahas  T_T

Gagal paham. Seberat itu loh ancaman dari dosa riba. Gak pernah bayaingin kan gimana Allah dan RasulNya merangin kita? Tentu kalah telak kita!

"Satu dirham uang riba yang dimakan oleh seseorang dalam keadaan mengetahui bahwa itu adalah uang riba dosanya lebih besar dari pada berzina sebanyak 36 kali". (HR. Ahmad)

1 dirham itu kalau dikonversi ke IDR kira-kira 50 ribu rupiah. Melebihkan/ mengurangi takaran 50rb saja setara dengan dosa zina sebanyak 36 kali. Gak faham. Ini ngenes banget! Dan ibarat orang Islam di dunia ini betul-betul meyakini hadist ini, seharusnya hilang itu semua koruptor. Kecuali memang pemimpin2 negara ini masih menyepelekan juga yang namanya dosa zina T_T Innalillahi.

Dan, yang membuat kita harus lebih berhati-hati adalah... dosa riba ini bukan hanya jatuh kepada orang yang mendapat uang riba tersebut (misal kasusnya itu transaksi pinjam-meminjam ya), namum, orang yang memberi pinjaman, pun orang yang mencatat sama-sama kecipratan dosa riba yang dosisnya sama. Gak lebih gak kurang!

Sadarlah tuan!

Riba itu dosa besar! Namun banyak yang gak sadar kita itu sedang berdosa. Yang niat awalnya sebatas beli rumah, naro duit di bank, minjem uang. Dari hal sesederahan itu dosa riba bisa tercipta.

Hm, mungkin sekarang akan lebih masuk ke materi (Lho! Jadi dari tadi? Haha yang tadi itu curhatan)

Riba itu secara literatur artinya lebih, naik, meningkat, tumbuh, dan kata-kata sejenis itu. Para ahli dan ulama berpendapat bahwa riba adalah setiap kelebihan pada pertukaran atau pengembalian yang gak sesuai dengan harganya. Itu deh definisi beratnya.

Untuk materi selanjutnya, ada 2 kategori riba yang akan dibahas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline