Dalam era globalisasi saat ini tentu memiliki dampak yang ditimbulkan baik itu dampak positif ataupun negatif, namun dibandingkan dengan dampak positifnya, penyerapan hal-hal negatif justru lebih banyak diserap oleh masyarakat apalagi anak remaja. Salah satu yang paling berpengaruh adalah dampak negative bagi suatu negara akibat globalisasi ini, dampaknya adalah merosotnya nilai-nilai
luhur yang ada di Indonesia, seperti budaya luar yang bertentangan dengan isi Pancasila. Hal tersebut dapat terjadi karena, banyak masyarakat Indonesia yang kurang memahami Pancasila bahkan melupakan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. Warga Indonesia dalam era globalisasi memaksa kita warga negara untuk membangun dan membumikan nilai-nilai Pancasila. Hal tersebut terkait supaya generasi penerus yang akan datang akan tetap merasakan, menghayati, serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila, juga
supaya inti dari nilai luhur tersebut akan selalu terjaga dan akan menjadi pedoman bagi bangsa Indonesia selamanya.
Kehidupan bangsa Indonesia menuntut terwujudnya nikai luhur yang terdapat dalam Pancasila. Maka dari itu, nilai normative serta etika yang terdapat dalam Pancasila betul-betul menjadi bagian dari diri mereka sendiri dan dapat dimasukkan ke dalam kepribadian setiap masyarakat Indonesia. Globalisasi merupakan keniscayaan semua orang di dunia, terkhusus bagi orang Indonesia. Dengan adanya globalisasi maka perlu mendorong kembali Pancasila supaya tetap menjadi tempat menuntut ilmu bagi generasi sekarang
khususnya kepada siswa-siswa melalui pendidikan di Indonesia, seperti penddidikan dari mulai SD hingga SMA bahkan hingga Perguruan Tinggi. Pancasila ini begitu sangat diperlukan dan ditanamkan kembali, untuk generasi muda yang sedang tumbuh dan yang akan memimpin pembangunan Indonesia dimasa yang akan datang. Era globalisasi mengakibatkan perubahan susunan di dunia, yang
berdampak langsung pada perubahan diberbagai negara, termasuk Indonesia. Dan tantangan nasional terbesar yang dihadapi
dunia yang mengglobal saat ini. Ideologi erat kaitannya dengan tatanan social dan politik yang ada. Selalu berusaha untuk berubah secara sadar dan sistematis untuk menjaga tatanan nasional. kebangsaan yang sudah mulai luntur Sebagaimana telah dijelaskan, hal tersebut disebabkan oleh semakin banyak budayabudaya barat yang masuk ke dalam negeri. Sedangkan dalam implementasinya tidak
diterapkan filter yang dapat menjarakkan budaya yang baik dengan budaya yang buruk. Maka dari itu, Pancasila yang merupakan panduna, inspirasi, motivasi, perilaku dan standar pembenaran. Namun perlu juga untuk diketahui bahwa upaya dalam menumbuhkan rasa semangat kebangsaan kalangan generasi musa tanah air bukan hanya menjadi tanggung jawan pemerintah sebagai penyelenggara negara, namun dibutuhkan juga peran aktif masyarakat untuk mewujudkannya. Implementasi nilai yang terkandung dalam Pancasila di era Globalisasi bagi peserta diidk dapat dilakukan dengan meningkatkan sifat nasionalisme pada diri
peserta didik. Nasionalisme ini dapat ditempa ulang pada waktu-waktu yang sangat tepat, contohnya pada saat merayakan Hari Kemerdekaan, Hari Sumpah Pemuda, Hari Pahlawan, ataupun hari libur Nasional lainnya. Guru dan dosen ketika mengajar dengan baik dan tulus dalam membimbing siswa atau mahasiswa, tentu siswa atau mahasiswa akan lebih Pada era saat ini banyak generasi muda yang moralnya sudah rusak karena beberapa hal yang mempengaruhi mereka. Diantaranya seperti dampak buruk dari
globalisasi, salah pergaulan, pengaruh digital yang semakin canggih, narkoba, serta masih banyak lagi hal-hal negatif yang mempengaruhi moral generasi muda. Jika dilihat dari kasus tersebut, sangat memperihatinkan dan butuh atensi yang lebih
khusus untuk generasi muda. Tantangan yang dihadapi oleh Negara saat ini adalah adanya perbedaan berbagai paham yang kurang sesuai dengan nilai-nilai ideologi Pancasila. Kondisi seperti ini akan menjadikan adanya dialektik di dalam diri warga negara. Perihal
tersebut dipengaruhi oleh kurangnya pemahaman dan kesadaran akan nilai-nilai Pancasila, serta dapat dipengaruhi oleh keadaan daerah. Keadaan daerah ini meliputi pola fikir, sikap, perilaku yang kurang baik dengan nilai-nilai Pancasila.
Tujuan politik sesuatu negara dalam mewujudkan tujuan nasional bersumber pada kepentingan nasional negara. Pancasila pada hakikatnya bukan hanya sekedar hasil perenungan saja, tetapi Pancasila diangkat atas nilai-nilai adat istiadat, nilai-nilai kebudayaan, dan nilai religius yang ada dalam pamikiran hidup masyarakat Indonesia. Semboyan 'Bhineka Tunggal Ika' dalam Pancasila diterapkan untuk warga Indonesia dalam kesatuan yang utuh, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebab Pancasila sebagai suatu pandangan hidup Nasional yang menanggulangi faham perseorangan, kalangan, suku bangsa serta agama.
Globalisasi akan membawa pengaruh yang dapat dirasakan secara langsung terhadap perubahan di berbagai negara. Ada beberapa dampak dari perubahan itu yang berakibat memudarnya nasionalisme bangsa Indonesia. Maka dari itu Bangsa Indonesia harus meningkatkan nilai nasional dan ketahanan ideologi Bangsa Indonesia. Kemampuan dalam menghadapi berbagai tantangan yang melanda kehidupan nasional, sosial, dan politik bahkan mental suatu bangsa, harus dibentengi oleh dasar negara yaitu Pancasila.
Tantangan Pancasila pada masa globalisasi sekarang ini dapat mengecam eksistensi karakter bangsa. Dan Bangsa Indonesia terletak dalam pusaran arus globalisasi dunia. Meskipun hidup diantara pergaulan arus dunia, hal tersebut tidak menjadi penghalang Bangsa Indonesia untuk kehilangan jati dirinya. Globalisasi tidak bisa dihindari oleh setiap masyarakat, khususnya pada masyarakat Indonesia. Maka diperlukan penumbuhan kembali terhadap nilai Pancasila bagi generasi muda yang dapat dimulai dari Pendidikan Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas, bahkan sampai ke Perguruan Tinggi. Sudah seharusnya generasi muda Bangsa Indonesia merasa bangga dengan Pancasila, karena Pancasila itu sendiri merupakan ideologi yang komplit. Karena dengan adanya Pancasila yang jauh lebih komplit itu mampu untuk mengubah Indonesia menjadi lebih baik lagi. Pancasila masih 'jauh bara dari api'. Karena yang terjadi pada saat ini bukanlah penerapan tentang nilai Pancasila, melainkan pergeseran Pancasila. Ketuhanan saja yang menjadikan pilar utama moralitas suatu bangsa telah diganti dengan keuangan. Permusyawarahan sebagai sikap kekeluargaan telah berubah menjadi kebrutalan. Selain itu juga, keadilan sosial berubah menjadi keserakahan. Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia yang tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi dalam dunia komunikasi saat ini telah terasa begitu nyata. Dengan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi, kita sekarang berada di era di mana kita dapat berkomunikasi dengan orang lain kapan saja, secara instan, dan di mana saja. Adanya globalisasi membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Ada dua sisi yang menjadi pengaruh dari globalisasi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Dampak globalisasi dalam berbagai bidang kehidupan, seperti kehidupan politik, ekonomi, ideologi, sosial budaya turut mempengaruhi nilai nasionalisme terhadap bangsa. Oleh karena itu, Pancasila diperlukan sebagai pedoman bagi bangsa Indonesia untuk menghadapi tantangan era globalisasi. Pancasila sebagai dasar Negara memegang peranan penting dalam kehidupan bernegara untuk menghadapi zaman yang terus berkembang karena nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila dapat dikembangkan bersama dengan kehidupan bangsa Indonesia. Masyarakat perlu memahami Pancasila agar nantinya dapat diimplementasikan dalam kehidupan seharihari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H