Lihat ke Halaman Asli

Nabilah Resaldi

Mahasiswa Program Studi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran

Mengubah Asap Menjadi Seni: Kisah Inspiratif di Balik Conture Concrete Lab

Diperbarui: 14 Juli 2024   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Instagram @contureconcretelab

Di balik keasyikan menikmati sebatang rokok, tersembunyi sebuah kisah gelap yang sering terlupakan. Setiap hisapan rokok yang dihirup tidak hanya melepaskan asap yang menggelapkan langit-langit, tetapi juga menyebarkan ancaman tersembunyi: limbah puntung rokok. 

Filter rokok yang terbuat dari bahan sintetis hingga puntung-puntung yang terbuang, setiap bagiannya menyumbang pada pencemaran lingkungan yang merusak. Seperti karakter jahat dalam sebuah cerita, limbah rokok menjelma menjadi ancaman bagi kehidupan laut dan lingkungan yang rapuh.

Pada tahun 2015, penelitian yang dilakukan oleh Jenna Jambeck dari Universitas Georgia mengungkapkan fakta menggemparkan: Indonesia menjadi negara kedua terbesar dalam menyumbang sampah ke laut, hanya setelah China.

Angka mencengangkan sebesar 187,2 juta ton sampah dari Indonesia telah mencemari lautan. Namun, bukan hanya angka-angka yang menyedihkan, tetapi juga gambaran nyata dari komunitas penyelam seperti Divers Clean Action (DCA). Mereka melaporkan bahwa di destinasi pariwisata terkenal seperti Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, sampah terutama berupa puntung rokok, melanda pantai-pantainya. 

Pemandangan yang menyedihkan dari puntung rokok yang berserakan di sepanjang pantai menjadi cerminan kepedihan dari dampak sampah plastik yang merajalela.

Titik Awal Conture Concrete Lab

Di sudut kota Bandung yang sibuk, tersembunyi di antara bangunan-bangunan tinggi, terdapat sebuah laboratorium yang terlihat berbeda. Bukan cairan kimia yang menjadi bahan utama di sini, melainkan limbah puntung rokok yang dianggap masyarakat sepele. Namun, yang terjadi selanjutnya adalah sebuah keajaiban modern yang mengubah penghasil polusi menjadi suatu keindahan.

Perkenalkan Conture Concrete Lab (disebut ‘Concrete’ pun tidak mengapa), sebuah perusahaan yang mampu memberikan warna lain bagi studio desain manufaktur, kata conture diambil dari singkatan concrete furniture. Dengan memadukan teknologi inovatif dengan kreativitas tak terbatas untuk menciptakan furniture beton yang begitu memukau. Namun, lebih dari sekadar produk, di balik setiap meja, kursi, atau pot bunga, ada kisah tentang dedikasi, keberanian, dan visi untuk menciptakan dunia yang lebih baik. 

Terdapat dua sosok yang menjadi pilar perusahaan ini: Febryan Tricahyo (34) dan Edo Fernando (34), dua visioner yang berani menapaki jalan berliku menuju keberhasilan. Sejak awal, mereka memiliki tekad yang kuat untuk menjadikan perusahaan mereka sebagai agen perubahan dalam industri desain. Dengan latar belakang dan pengalaman yang beragam, mereka membentuk tim yang solid dan berdedikasi untuk mewujudkan visi mereka.

Conture sendiri telah berdiri sejak tahun 2010. Awalnya Conture hanya berfokus di studio desain saja. Secara PT Conture baru resmi, di tahun 2018, kemudian mereka mulai fokus untuk meneliti pengelolaan limbah sisa dan limbah pabrik sebagai material yang dapat dikembangkan. Di tahun tersebut juga, muncul sebuah terobosan: limbah puntung rokok ditemukan dapat menjadi komponen yang vital dalam produksi beton. Namun, pencapaian tersebut tidak datang dengan mudah. Diperlukan setahun penuh riset yang penuh tantangan, diwarnai dengan kegagalan dan ketekunan, sebelum akhirnya temuan itu terwujud, menghadirkan potensi baru yang menjanjikan dalam pengelolaan limbah.

Febryan dan Edo percaya bahwa limbah bukanlah masalah, melainkan peluang. Dengan keyakinan ini, mereka mulai menjalankan eksperimen untuk mengubah limbah puntung rokok menjadi bahan baku yang berharga. Dengan bantuan teknologi dan pengetahuan yang mereka miliki, mereka berhasil menciptakan formula beton yang unik, menggunakan puntung rokok sebagai salah satu komponen utamanya.

Puntung Rokok dan Beton?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline