Lihat ke Halaman Asli

Nabilah Qotrinnada

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Aku dan Kamu Berbeda Bahasa, Tetapi Tetap Menjadi Kita Indonesia

Diperbarui: 5 November 2020   01:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Sebelum membaca artikel ini yukk cek artikel sebelumnya biar tau sejarah Bahasa Indonesia terlebih dahulu.

Di negara Indonesia ini sangatlah luas dan banyak sekali daerahnya. Begitupun juga dengan ragam bahasanya jelas berbeda antara daerah yang satu dengan yang lainnya. Lalu apa ragam bahasa itu ? bagaimana bisa terbentuk ragam bahasa yang sebanyak itu. Yuk langsung cek dibawah ini.

Menurut Bachman ragam bahasa merupakan variasi dalam berbahasa berdasarkan pemakaian dan berbeda berdasarkan topik yang dibicarakan menurut antara pembicara dan kawan bicara juga orang yang dibicarakan serta menurut medium pembicara. Berikut ini beberapa definisi ragam bahasa dari ahli yang lain : 

1. Pada tahun 1999 Dendy Sugono berpendapat bahwa dalam bahasa indonesia memiliki 2 permasalahan antara bahasa baku dan bahasa tak baku. Jadi jika kita di dalam keadaan resmi menggunakan bahasa resmi. Dan sebaliknya jika berada dalam keadaan tidak resmi kita menggunakan bahasa tak baku. 2. Pada tahun 1968 Fishmaned juga berpendapat bahwa untuk ragam bahasa hukum dan jurnalistik adalah menggunakan kosa kata bahasa baku.

Ragam bahasa terjadi bukan karena timbul dengan sendirinya, tetapi ada beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor budaya, faktor sejarah, dan faktor perbedaan demografi juga karena perkembangan zaman.

Ragam bahasa juga memiliki jenis-jenisnya yang dapat dilihat dari cara penuturan, cara berkomunikasi, dan topik pembicaraan. ragam bahasa dilihat dari cara penuturab dibagi menjadi 4 yaitu ragam dialek yang digunakan oleh kelompok bangsawan di suatu tempat tertentu. Ragam dialek ini sering disebut dengan logat. Yang kedua yaitu ragam terpelajar. Ragam ini biasanya digunakan oleh kelompok orang-orang yang berpendidikan. Ketiga adalah ragam resmi yang digunakan dalam situasi resmi seperti dalam pertemuan-pertemuan. Yang terakhir adalah ragam tidak resmi.

Ragam bahasa dilihat dari cara berkomunikasi ada 2 bagian yaitu ragam lisan merupakan ragam yang dikeluarkan oleh lisan atau mulut. Kedua adalah ragam tulis merupakan unsur dasarnya dihasilkan melalui tulisan. 

Kemudian ragam bahasa dilihat dari topik pembicaraan terdapat 5 jenis yaitu ragam sosial yang kaidahnya berdasarkan musyawarah atau kesepakatan bersama di lingkungan masyarakat. Yang kedua yakni ragam fungsional yang biasanya terkait dengan lingkungan yang resmi serta penggunanya. 

Ketiga ada ragam  jurnalistik yang digunakan oleh lingkungan surat kabar seperti radio, televisi, koran. Keempat yaitu ragam sastra yang digunakan untuk meyalurkan perasaan dan fikiran. Sifat dari ragam sastra yaitu subjektif, lentur, konotatif, kreatif dan inovatif. Yang terakhir yakni ragam politik dan hukum yang dibuat oleh penguasa atasan untuk mengatur tatanan masyarakat. 

Nah dari penjelasan tersebut dapat diketahui walaupun di Indonesia memiliki banyak ragam bahasa dari sabang sampai merauke tidak menutup kemungkinan untuk saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Sikap toleransi kita harus di tumbuhkan dalam menjadi warga Negara Kesatuan Republik Indonesia. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline