Penulis 1: Nabilah Salwaa Syawalan Putri
Penulis 2: Dinnie Anggraeni Dewi
Pendidikan Pancasila di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, termasuk kurikulum yang tidak relevan , minimnya pelatihan guru , dan kurangnya integrasi dengan kehidupan sehari-hari . Siswa sering kali merasa pelajaran ini membosankan dan tidak menarik, sehingga mengurangi pemahaman mereka tentang nilai-nilai Pancasila. Selain itu, pengaruh teknologi dan informasi yang tidak tepat dapat memicu radikalisasi di kalangan generasi muda. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan pembaruan kurikulum, peningkatan kompetensi guru, dan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan dalam pendidikan.
Pendidikan Pancasila merupakan salah satu pilar penting dalam pembentukan karakter bangsa Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila tidak hanya menjadi landasan hukum dan politik, tetapi juga menjadi pedoman hidup bagi masyarakat Indonesia. Namun, dalam menghadapi era globalisasi yang serba cepat serta ancaman radikalisasi yang terus berkembang, pendidikan Pancasila di Indonesia menghadapi sejumlah tantangan yang memerlukan perhatian serius.
1. Dampak Globalisasi Terhadap Identitas Nasional
Era globalisasi telah membawa berbagai perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, baik dari segi teknologi, ekonomi, maupun budaya. Proses globalisasi mengarah pada interaksi lintas negara yang semakin intens, di mana nilai-nilai budaya dari luar sering kali mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia.
Masyarakat, khususnya generasi muda, sering kali terpapar dengan budaya asing melalui media sosial, internet, dan hiburan. Hal ini dapat mengancam kelestarian identitas budaya Indonesia, yang pada akhirnya mempengaruhi pemahaman dan penerimaan terhadap Pancasila sebagai dasar negara. Pendidikan Pancasila harus mampu menjawab tantangan ini dengan mengedukasi generasi muda tentang pentingnya mempertahankan nilai-nilai luhur Pancasila di tengah arus budaya global yang masuk.
2. Radikalisasi Ideologi dan Toleransi Beragama
Radikalisasi ideologi menjadi tantangan lain yang mengancam integritas bangsa Indonesia. Kelompok-kelompok ekstremis sering mencoba menyebarkan pandangan radikal yang bertentangan dengan Pancasila, terutama dalam hal toleransi beragama dan kebinekaan. Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia telah menghadapi berbagai aksi terorisme dan intoleransi yang disebabkan oleh penyebaran ideologi radikal.
Pendidikan Pancasila memiliki peran penting dalam membangun kesadaran kolektif mengenai pentingnya toleransi antar umat beragama dan menjaga persatuan dalam keragaman. Materi pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai Pancasila harus dapat menanggulangi paham radikal dengan memberikan pemahaman yang mendalam mengenai perbedaan dan pentingnya hidup berdampingan dalam masyarakat yang majemuk.