Lihat ke Halaman Asli

Ekonomi Digital: Strategi Efektif Memasuki Pasar Global

Diperbarui: 12 Oktober 2024   07:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

DOK : Pribadi

Penulis : Nabilah Saffanah Qolbi, Mahasiswi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA

Dalam beberapa dekade terakhir, ekonomi digital telah berkembang pesat, mengubah cara bisnis dijalankan dan membuka peluang baru bagi perusahaan untuk merambah pasar global. Dengan adopsi teknologi yang semakin cepat dan terjangkaunya akses internet, banyak pelaku usaha dari berbagai sektor mulai memanfaatkan digitalisasi sebagai alat untuk memperluas jangkauan pasar mereka. Namun, untuk memasuki pasar global dengan sukses, dibutuhkan strategi yang matang dan adaptif terhadap dinamika yang terjadi di dunia digital.

Dikutip dari laman resmi ASEAN Indonesia 2023 Indonesia menguasai sebanyak 40% pasar ekonomi digital ASEAN yang mencapai 194 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada 2022. Hal itu dikatakan Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan sumber Daya Manusia Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Edwin dalam Indonesia Retail Summit (IRS) 2023, di Jakarta.

Ekonomi digital merujuk pada kegiatan ekonomi yang didorong oleh teknologi informasi dan komunikasi (TIK), yang memanfaatkan internet untuk transaksi, pemasaran, dan distribusi produk maupun jasa. Dalam ekonomi digital, banyak kegiatan bisnis yang beroperasi melalui platform digital, seperti e-commerce, fintech, dan layanan berbasis aplikasi lainnya. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk menjangkau konsumen secara global tanpa perlu memiliki kehadiran fisik di setiap negara.

Pasar global menawarkan potensi pertumbuhan yang sangat besar bagi perusahaan, tetapi juga menghadirkan tantangan yang tidak sedikit. Beberapa tantangan yang dihadapi antara lain perbedaan regulasi, bahasa, kebiasaan konsumsi, dan preferensi pasar. Selain itu, persaingan yang ketat di pasar internasional memerlukan perusahaan untuk memiliki strategi yang inovatif dan adaptif. Namun, dengan pemanfaatan teknologi digital yang tepat, tantangan tersebut bisa diminimalisir.

E-commerce termasuk salah satu jalur utama bagi perusahaan untuk menjangkau konsumen global. Platform e-commerce yang populer seperti Amazon, Alibaba, atau Tokopedia memberikan peluang bagi pelaku usaha untuk menawarkan produk mereka secara internasional tanpa perlu membuka cabang fisik di luar negeri. Mengoptimalkan toko online dan memanfaatkan teknologi pemasaran digital seperti iklan digital, SEO (Search Engine Optimization), dan iklan berbayar dapat meningkatkan visibilitas produk di pasar internasional.

Pemasaran digital termasuk ke dalam komponen penting untuk meraih kesuksesan di pasar global. Pemasaran melalui media sosial, influencer, dan konten digital bisa membantu perusahaan memperkenalkan produk mereka ke pasar internasional. Namun, perlu adanya penyesuaian strategi pemasaran dengan budaya dan preferensi konsumen di tiap negara. Misalnya, penggunaan platform media sosial yang populer di setiap negara berbeda-beda, seperti WeChat di Tiongkok atau Instagram di negara-negara Barat.

Teknologi digital memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan dan menganalisis data besar (big data) dari konsumen di seluruh dunia. Analisis data ini bisa membantu perusahaan dalam memahami perilaku konsumen, tren pasar, dan preferensi produk yang bervariasi antar negara. Dengan memanfaatkan analitik berbasis AI (Artificial Intelligence), perusahaan dapat membuat keputusan bisnis yang lebih tepat dan efisien dalam merancang strategi penetrasi pasar global.

Setiap pasar memiliki karakteristik yang unik, sehingga perusahaan perlu menyesuaikan model bisnis mereka dengan kondisi lokal. Misalnya, perusahaan yang beroperasi di negara berkembang mungkin perlu menawarkan model pembayaran yang sesuai dengan kebiasaan lokal, seperti pembayaran lewat transfer bank, e-wallet, atau bahkan sistem pembayaran tunai. Perusahaan juga harus memahami regulasi pajak dan hukum yang berlaku di tiap negara untuk menghindari masalah hukum di masa depan.

Selain hambatan internal yang dihadapi perusahaan, terdapat juga hambatan eksternal yang bersifat regulasi dan logistik. Misalnya, kebijakan proteksionisme yang diberlakukan beberapa negara bisa membatasi aliran barang dan jasa dari luar negeri. Untuk itu, penting bagi perusahaan untuk memahami kebijakan perdagangan internasional dan perjanjian-perjanjian perdagangan yang berlaku antara negara asal dan negara tujuan ekspor. Hal ini akan membantu mengurangi biaya dan mempercepat proses pemasaran produk secara global.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline