Lihat ke Halaman Asli

Pendidikan Sosial Perspektif Hadits

Diperbarui: 29 November 2023   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan sosial adalah usaha yang dilakukan individu untuk mempengaruhi seseorang secara sadar, sengaja dan sistematis agar individu dapat membiasakan diri dalam mengembangkan dan mengamalkan sikap-sikap serta perilaku sosial dengan baik dan mulia dalam lingkungan masyarakat sesuai dengan hak dan kewajibannya sebagai anggota masyarakat dan sebagai warga negara.

Pendidikan sosial bertujuan untuk membantu individu dalam melaksanakan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan sosial ialah membentuk manusia yang memiliki sifat sosial yang baik yang dapat bertanggungjawab dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial yaitu keluarga, kematangan pribadi, status sosial ekonomi, pendidikan, dan kapasitas mental. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan pendidikan sosial meliputi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kondisi fisik dan psikis, kecerdasan dan tingkat pendidikan serta faktor eksternal yang meliputi faktor lingkungan.

Hubungan individu dengan sosial meliputi hal-hal sebagai berikut, yaitu hubungan anak terhadap orang tuanya, orang tua terhadap anaknya, hubungan dengan saudara, pasangan, karib kerabat, tetangga, teman, sesama muslim, masyarakat (non muslim), alam dan tumbuhan.

Perilaku sosial adalah perilaku yang secara khusus ditujukan kepada orang lain. Adapun unsur-unsur sosial yaitu kelompok sosial, kebudayaan, lembaga sosial, stratifikasi sosial, kekuasaan dan kewenangan.

Hadits tentang pendidikan sosial diantaranya berisikan sebagai berikut.

1. Anjuran untuk tidak tergantung kepada orang lain. 

Contoh hadits: Tangan yang di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah. Tangan di atas adalah tangan pemberi sementara tangan yang di bawah adalah tangan peminta-minta (HR. Muslim).

2. Berlindung dari penyakit sosial; seperti lemah, malas, penakut, dan sebagainya.

Contoh hadits: Dari Anas bin Malik, ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, pikun, bakhil, dan aku berlindung kepada-Mu dari azab kubur dan fitnah hidup dan mati" (HR. Muslim).

3. Memberikan manfaat kepada orang dan makhluk lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline