Industri feedlot merupakan suatu usaha untuk meningkatkan bobot badan ternak yang dipelihara dalam jangka waktu tertentu. Pemeliharaan tersebut dilakukan dengan waktu tertentu yang telah ditetapkan peternak, misalnya dalam jangka 3 bulan, 6 bulan, dan 9 bulan. Industri feedlot sering merekayasa pakan untuk mendapatkan pertambahan bobot badan yang tinggi. Rekayasa pakan dilakukan untuk mendapat pakan dengan kualitas yang baik dan bernilai ekonomis serta dapat mencapai kualitas karkas. Namun, dalam pelaksanaannya terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu bahan pakan harus ada secara kontinyu, bakalan tersedia kontinyu, ketersediaan modal, ternak yang sehat, dan memiliki kemampuan analisis pasar serta penjualan ternak di pasar.
Usaha peternakan memiliki pengeluaran paling banyak pada pakannya, karena pakan merupakan penentu keberhasilan dalam suatu usaha peternakan. Kualitas pakan yang baik akan mempercepat pertambahan bobot badan pada sapi. Pakan yang diberikan ke ternak potong yaitu terdiri dari hijauan dan konsentrat. Pakan utama dari ternak ruminansia yaitu hijauan sebanyak 60-70%. Namun, pemberian hijauan 60-70% tidak dapat menunjang perumbuhan sapi potong menjadi cepat. Sehingga dilakukan kombinasi dalam pemberian pakannya dengan menambahkan konsentrat.
Konsentrat merupakan pakan yang terdiri dari campuran bahan pakan yang bernilai tinggi. Bahan pakan konsentrat yang dapat diberikan ke ternak diantaranya dedak padi, bungkil kopra (kelapa), jagung giling, bungkil kacang tanah, ampas tahu, ampas kecap, dan lain-lain. Pakan campuran yang diberikan ke ternak tergantung pada harga dan ketersediaan bahan pakan disekitar lokasi usaha. Terdapat syarat yang harus dipenuhi dalam suatu usaha penggemukan:
1.Pakan yang diberikan memiliki nilai gizi tinggi yang dibutuhkan oleh tubuh ternak
2.Memiliki palatabilitas yang tinggi
3.Bahan pakan tidak kotor dan bebas dari bibit penyakit,
4.Pakan yang diberikan selalu dalam kondisi yang baik,
5.Pakan memiliki suhu yang normal (tidak terdapat bahan yang bersuhu rendah).
Pemberian pakan pada industri dilakukan sebanyak dua kali untuk mencapai pertambahan bobot badan yang diinginkan dalam waktu yang singkat. Selain dilihat dari kualitas bahan pakan yang digunakan, pemberian pakan juga harus diatur untuk mencapai target. Pemberian pakan dilakukan minimak dua kali dalam sehari, yaitu pada pagi dan siang hari. Sebelum dilakukan pemberian konsentrat, perlu dilakukan pemberian hijauan. Tujuannya untuk merangsang pergerakan rumen suoaya konsentrat dapat tercerna maksimal. Untuk mengetahui kinerja pencernaan, dapat dilakukan dengan mengambil kotoran sedikit kemudian dimasukkan dalam gelas berisi air panas bersuhu 70°C dan diaduk merata. Setelah selesaim larutan tersebut di tuangkan ke dalam kertas putih. Apabila terdapat bahan pakan yang tidak berubah, maka pencernaan dari ternaknya kurang baik. Namun, apabila tercerna dengan baik pakan akan terurai menjadi bentuk yang lebih halus.
Penulis: Nabila Tsani Hawadan Maulida Wahyu Madiatri
Sumber