Seringkali kita mendengar celetukan teman yang mengatakan ingin buang air besar padahal baru saja selesai makan. Atau bahkan, kita sendiri juga mengalami hal serupa. Sebenarnya wajar nggak, sih?
Baru saja selesai makan, tapi tiba-tiba ingin buang air besar ternyata merupakan yang wajar. Hal tersebut dapat terjadi karena adanya reflek gastrokolik. Refleks gastrokolik ini terjadi ketika ada makanan atau cairan yang masuk ke dalam lambung dengan volume tertentu dan ketika lambung melakukan gerak peristaltic, sehingga menimbulkan dorongan untuk buang air besar.
Dilansir dari StatPearls Publishing, refleks gastrokolik merupakan refleks fisiologis yang mengontrol motilitas saluran pencernaan bagian bawah. Akibatnya, motilitas usus besar meningkat sebagai respon dari adanya 'peregangan' yang timbul seusai mengonsumsi makanan. Sehingga, timbul keinginan untuk buang air besar.
Refleks gastrokolik ini ternyata menimbulkan efek yang berbeda-beda di setiap orang. Untuk meminimalisir efek dari reflek ini, sangat dianjurkan untuk memperhatikan asupan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi, karena asupan tersebut merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya reflek gastrokolik ini. Makanan yang berminyak, mengandung lemak yang tidak sehat, dan pedas dapat memicu terjadinya reflek ini lebih intens atau keras. Mengonsumsi minuman yang berkefein, seperti kopi dan teh rupanya juga berhubungan dengan refleks ini, karena adanya hormon kolesistokinin dan gastrin yang meningkatkan aktivitas kolon. Tak hanya itu, sesudah sarapan dan berolahraga juga dapat memicu timbulnya refleks gastrokolik, karena adanya produksi serotonin yang meningkat.
Namun, refleks gastrokolik dapat berbahaya dan mengharuskan pengidapnya untuk segera periksa ke dokter apabila refleks ini dirasakan dengan disertai nyeri perut yang tidak biasa, kram pada perut, dan disertai diare.
Jadi, jangan khawatir apabila pembaca ingin buang air besar padahal baru saja selesai makan, karena itu merupakan hal wajar. Hanya saja, apabila disertai dengan kondisi yang tidak biasa dan atau sering dialami secara sering, segera periksakan ke dokter agar bisa mengetahui penyebabnya, sehingga dapat menemukan cara yang efektif untuk meminimalisir kejadiannya.
(Ditulis Oleh: Nabila Damayanti / 102111133095 / IKM 3C, Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga)