Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang saat ini di Indonesia telah mencapai pada abad ke-21 menadakan bahwa kemajuan teknologi sudah semakin pesat. Pendidikan saat ini memiliki tujuan untuk meningkatkan keterampilan peserta didik untuk mengikuti perkembangan zaman.
Ketarampilan yang dikembangkan salah satunya adalah literasi (Nana, 2021). Literasi sains merupakan penunjang dalam menghadapi kemajuan zaman, pengetahuan sains dan teknologi adalah dasar untuk mengatasi permasalahan kehidupan, dengan menguasai dasar dari sains dan teknologi akan lebih memudahkan.
Literasi sains merupakan pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk dapat melakukan identifikasi pertanyaan, mendapatkan pengetahuan baru, memaparkan fenomena ilmiah, mengambil kesimpulan berdasarkan fakta, memahami karakteristik sains, kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta kemauan untuk terlibat dan peduli terhadap isu-isu yang terkait sains.
Menurut PISA (Programme for International Student Assesment) kemampuan peserta didik di indonesia untuk literasi sains dari ari tahun 2000 hingga tahun 2018 masih dalam kategori rendah karena skor yang diperoleh berada dibawah skor rata-rata ketuntasan PISA. Hal tersebut menunjukan bahwa peserta didik di Indonesia belum memahami dimensi -- dimensi dalam keterampilan literasi sains seperti memahami konsep dan proses sains dan menggunakan pengetahuan sains dalam kehidupan sehari-hari.
iterasi sains memiliki urgensi yang sangat penting untuk dikembangkan karena memberikan kesenangan pribadi apabila setelah memahami dan mempelajari sains, pengambilan keputusan memerlukan cara berpikir ilmiah, memiliki kemampuan untuk debat dan wacana public dalam isu-isu yang melibatkan sains dan teknologi dan literasi dapat dijadikan sebagai modalitas untuk dunia kerja.
Langkah-langkah proses pembelajaran dalam materi untuk meningkatkan literasi sains
- Apersepsi sebelum melaksanakan proses pembelajaran, guru memberikan gambaran mengenai materi yang akan disampaikan dengan pengetahuan atau modalitas yang sudah dimiliki oleh peserta.
- Menyampaikan tujuan pembelajaran, hal ini harus dilakukan karena untuk memberikan arah pembelajaran. Tujuan pembelajaran adalah perubahan perilaku peserta didik setelah diberikan pengajaran, indikasi tercapainya tujuan pembelajaran terjadi perubahan yang signifikan setelah proses pembelajaran. Rancangan tujuan pembelajaran dapat memiliki manfaat bagi guru dan peserta didik
- Memotivasi peserta didik, bagian terpenting selanjutnya dalam proses pembelajaran adalah memberikan pengaruh positif secara verbal kepada peserta didik, karena awal mula untuk menjadi daya tarik mengikuti pelajaran. Peserta didik akan merasa bersemangat untuk belajar , giat belajar, mengikuti peraturan dan mengikuti proses pembelajaran hingga mendapatkan keterampilan. Guru harus memerhatikan factor motivasi belajar peserta didik yang dapat dilihat dari keinginan untuk berprestasi, rasa percaya diri, gender, status sosio-ekonomi serta kesabaran dan ketekunan . langkah keempat adalah melakukan latihan, guru memberikan penjelasan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan daur hidup kupu-kupu setelah itu peserta didik harus memahami konsep yang diberikan oleh guru. Peserta didik mendapatkan penjelasan mengenai tahap-tahap yang terjadi pada daur hidup kupu-kupu lalu mencoba untuk menuliskan tahap-tahapan tersebut sehingga proses daur hidup kupu-kupu dapat tergambarkan. Tidak hanya itu, peserta didik diminta untuk menvisualisasikan daur hidup kupu-kupu dengan menggunakan barang-barang sekitar untuk dapat lebih mendapatkan pemahaman bagi peserta didik dan orang lain. Visualisasi dengan menggunakan barang-barang seperti kertas HVS, kertas lipat, kapas, lem dan pensil warna. Semua alat dalam membentuk sebuah karya untuk menvisualisasikan tersebut telah dipersiapakan oleh guru. Sehingga saat proses pembelajaran dengan metode drill dapat berjalan dengan lancer dan peserta didik akan mendapatkan kemudahan dalam memiliki keterampilan literasi sains.
- Evaluasi, merupakan proses penilaian yang dilakukan oleh guru dengan cara menilai dari dua aspek yaitu ketepatan proses daur hidup kupu-kupu dan visualisasi peserta didik dengan menggunakan skala likert.
- Tindak lanjut, proses dilakukan bagi peserta didik yang mendapatkan hasil tindak lanjut yang rendah untuk membaca kembali materi mengenai daur hidup kupu-kupu di rumah dengan bimbingan orangtua sehingga tidak akan tertinggal jauh dengan peserta didik lainnya dalam keterampilan literasi sains.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H