Lihat ke Halaman Asli

Nabil Abiyyu

Mahasiswa Ilmu Komunikasi S1 di Universitas Pamulang

Fanatisme Suporter Sepak Bola: Antara Rivalitas dan Ancaman Persatuan Bangsa

Diperbarui: 13 Desember 2024   21:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dampak Fanatisme Suporter Klub Sepak Bola di Indonesia terhadap Persatuan Bangsa

Sepak bola adalah salah satu olahraga paling populer di Indonesia. Pertandingan antar klub selalu menyita perhatian banyak orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Namun, di balik kemeriahannya, fanatisme suporter yang berlebihan kerap menjadi pemicu konflik dan perpecahan di tengah masyarakat.

Fanatisme Suporter: Antara Cinta Klub dan Konflik

Fanatisme suporter adalah hal yang wajar dalam dunia olahraga. Setiap pendukung memiliki kebanggaan terhadap klub yang mereka dukung. Sayangnya, di Indonesia, fanatisme ini sering kali melampaui batas kewajaran. Beberapa kelompok suporter bahkan menjadikan permusuhan terhadap pendukung klub lain sebagai bagian dari identitas mereka.

Konflik yang terjadi tidak hanya berupa adu mulut atau saling ejek, tetapi sering kali berujung pada kekerasan fisik, perusakan fasilitas umum, hingga korban jiwa. Perseteruan klasik antara kelompok suporter, seperti Persija Jakarta (Jakmania) dan Persib Bandung (Bobotoh), adalah contoh nyata bagaimana fanatisme yang tidak terkendali dapat memicu perpecahan.

Dampak Perpecahan di Masyarakat

Merusak Persatuan Bangsa

Konflik antar suporter sering kali melibatkan masyarakat luas. Ketegangan ini dapat menciptakan polarisasi di antara kelompok masyarakat yang seharusnya hidup damai dan saling menghormati.

Kerugian Materiil dan Fasilitas Umum

Kerusuhan yang terjadi sering kali merusak fasilitas publik seperti stadion, transportasi umum, dan infrastruktur kota. Biaya perbaikan yang tinggi menjadi beban pemerintah daerah dan masyarakat.

Stigma Buruk terhadap Sepak Bola Indonesia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline