Menjelang akhir tahun, banyak perusahaan di Indonesia menghadapi tekanan tinggi untuk memenuhi target produksi. Sayangnya, kondisi ini sering kali menyebabkan peningkatan risiko kecelakaan kerja. Data dari tahun 2023 Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker) menunjukkan bahwa terdapat 370.747 kasus kecelakaan kerja yang tercatat, mencerminkan tren yang mengkhawatirkan. Angka ini tidak hanya mencerminkan kerugian ekonomi tetapi juga dampak besar pada kesejahteraan tenaga kerja dan keluarga mereka. Berikut adalah empat penyebab utama yang harus diperhatikan untuk mengatasi permasalahan ini :
1. Tekanan untuk Mencapai Target Produksi
Perusahaan sering kali memperpanjang jam kerja dan menambah beban tugas pekerja demi mengejar target akhir tahun. Situasi ini berdampak langsung pada kesehatan fisik dan mental karyawan. Kelelahan akibat jam kerja yang panjang mengurangi konsentrasi dan kewaspadaan pekerja. Penelitian menunjukkan bahwa individu yang mengalami kelelahan lebih rentan melakukan kesalahan dalam pekerjaannya, yang kemudian memicu kecelakaan kerja. Dalam konteks ini, manajemen sering kali mengabaikan kebutuhan untuk memberikan istirahat yang cukup bagi pekerja, padahal langkah ini dapat menurunkan risiko kecelakaan secara signifikan.
2. Kurangnya Pengawasan terhadap Prosedur Keselamatan
Ketika tekanan kerja meningkat, prosedur keselamatan sering kali diabaikan. Kurangnya pengawasan dari pihak manajemen membuat karyawan cenderung mengabaikan protokol keselamatan yang telah ditetapkan. Data dari berbagai studi menunjukkan bahwa banyak kecelakaan kerja terjadi karena tindakan tidak aman seperti tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) atau tidak mematuhi panduan keselamatan. Dalam kondisi ini, pengawasan yang efektif menjadi kunci untuk memastikan pekerja tetap mematuhi standar keselamatan, bahkan di bawah tekanan tinggi.
3. Alat Kerja yang Tidak Diperiksa Secara Berkala
Pemeliharaan alat kerja merupakan elemen penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman. Sayangnya, banyak perusahaan masih mengabaikan aspek ini. Peralatan yang tidak diperiksa secara rutin dapat mengalami kerusakan atau kehilangan fungsi optimal, yang pada akhirnya meningkatkan risiko kecelakaan. Misalnya, mesin yang tidak terawat dapat menyebabkan cedera serius jika tiba-tiba berhenti bekerja saat digunakan. Oleh karena itu, inspeksi berkala dan perawatan alat harus menjadi prioritas utama dalam setiap industri untuk memastikan keselamatan pekerja.
4. Lingkungan Kerja yang Tidak Aman
Kondisi lingkungan kerja yang tidak mendukung juga menjadi salah satu penyebab utama kecelakaan. Area kerja yang sempit, pencahayaan yang buruk, kebisingan berlebihan, atau ventilasi yang tidak memadai dapat meningkatkan risiko insiden berbahaya. Lingkungan kerja yang buruk juga berdampak pada kesehatan mental pekerja, seperti meningkatnya tingkat stres dan tekanan psikologis. Dalam jangka panjang, faktor ini dapat menurunkan produktivitas sekaligus meningkatkan risiko kecelakaan. Perusahaan harus berinvestasi dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman untuk menjaga kesejahteraan tenaga kerja.
Solusi untuk Mengurangi Angka Kecelakaan Kerja