Sheila Muthia Amanda atau kerap dikenal Amanda Dasrul merupakan seorang jurnalis, presenter dan produser MNCTV. Perempuan berdarah Minang ini lahir pada tanggal 26 Februari 1991. Amanda mendapat gelar strata satunya di London School of Public Relations Jakarta dengan konsentrasi Mass Communication tahun 2013. Pada awalnya ia memulai karirnya saat magang ditahun 2012 sebagai Marketing and Development Intern di Mahaka Media.
Namun, Amanda merasa tidak yakin dengan posisinya tersebut karena sejak dulu ia bercita-cita menjadi seorang reporter. Di tahun berikutnya, Amanda kembali melanjutkan karirnya menjadi seorang reporter online www.ghiboo.com milik MRA Media. Di sana untuk pertama kalinya ia belajar banyak mengenai dunia jurnalis, mulai dari mengisi Voice Over, dubbing, menjadi presenter, liputan, dan wawancara narasumber. Disamping itu Amanda juga membuat project bersama teman-temannya sebagai LO (Liasion Officer) di Kompas Gramedia Group of Printing.
Setelah wisuda, Amanda bertekad untuk menjadi seorang jurnalis. Akhrinya Amanda mengikuti job fair dan mencalonkan dirinya sebagai reporter di Metro TV. Tidak lama, Amanda dipanggil untuk bekerja langsung menjadi seorang reporter salah satu stasiun televisi milik Media Group itu. Pada bulan Januari hingga Februari 2014 Amanda menjadi Journalist Development Program, dilanjutkan pada bulan berikutnya ia menjadi Metro Sport's Reporter selama satu tahun. Setelah kurang lebih lima tahun bekerja di MetroTV, Amanda melanjutkan pekerjaannya di MNCTV hingga saat ini.
Tidak hanya itu, Ia juga pernah menjadi pembicara di Universitas Mercu Buana dan Universitas Podomoro mengenai literasi media dan Moderator debat publik putaran kedua calon gubernur (cagub) dan wakil gubernur (wagub) Maluku 2018 di Baileo Siwalima, Karang Panjang, Kota Ambon. Ia juga seorang produser berita internasional di MNCTV.
Peran PR dan wartawan bagi Amanda sangat penting, apalagi jika seorang PR sudah memasuki ranah corporate dan perusahaan BUMN karena media sangat bergantung pada perusahaan atau PR. Menurutnya Humas merupakan ujung tombak dari perusahaan karena jika mereka tidak mengarahkan perusahaan kearah yang baik kepada media, maka apa yang ingin disampaikan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan atau goals perusahaan tersebut.
Press Conference merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan wartawan dan PR tetapi menurut Amanda kegiatan ini tidak terlalu memberikan dampak relasi yang besar. "Sebenarnya Press Conference itu perlu, tapi itu kan formal ya. Itu salah satu jalannya, cuman dalam presscon, antara PR dan media tidak terlalu engage, seharusnya lebih baik lagi jika diadakan kegiatan kegiatan non formal" jelas Amanda.
Hal lain yang biasanya dilakukan perusahaan kepada media khususnya perusahaan BUMN yaitu program non formal seperti adanya Press Briefing. Press Briefing merupakan program rutin yang diadakan perusahaan kepada media yang meliputi agenda rutin perusahaan, membahas isu-isu yang sedang hangat di perusahaan tersebut, pertanyaan mengenai kegiatan apa yang ingin dilakukan selanjutnya dan hal hal yang ingin ditanyakan oleh media.
Salah satu kementrian yang melaksanakan kegiatan ini adalah KEMENPORA (Kementrian Pemuda dan Olahraga RI). Kegiatan Press Briefing yang dilakukannya bernama KUMIS (Kumpul Kamis). Menurut Amanda kegiatan non formal sangat berdampak positif kepada perusahaaan karena nama mereka selalu diingat oleh media. Disamping itu pemilihan nama sangat berpengaruh kepada media agar perusahaan mendapatkan awareness. "Jadi nama-nama yang catchy gitu juga nambah awarenesss ke kita" tuturnya.
Amanda berpendapat bahwa beberapa Kementrian yang memiliki relasi baik antara PR dengan media selain KEMENPORA (Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia) yaitu KEMENLU (Kementrian Luar Negeri RI) dan Pertamina. "PR di Indonesia pada zaman sekarang agak lebih tricky ya, karena harus explore dan kreatif terus, apalagi untuk PR yang BUMN, karena kan kalian harus punya program sesuatu yang buat media ini tertarik untuk mecari tau tentang perusahaan tersebut" tuturnya.