Lihat ke Halaman Asli

Nabila Athifa

undergraduate student

Pelan-pelan Banyak Orang Lagi Healing dari Overthinking

Diperbarui: 1 Desember 2022   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jam malam biasanya sering menjadi jam rawan overthinking. Entah kepikiran saldo rekening, seragam belum kering padahal besoknya udah masuk, konflik dengan patner, laporan tanpa progress, sampai pemikiran mending pindah mars apa enggak. Nah terus, kalau udah overthinking bawaannya ingin healing, "cuti ke Bali asik kali ya".

Kalau konsep healing yang kamu pahami itu liburan atau melakukan kegiatan yang membuatmu senang, bukan masalah kok! Dengan perubahan zaman pasti ada istilah -- istilah baru yang dipakai sekedar untuk membuat makna pada kegiatan tertentu. Nah kalau sekarang, healing menjadi istilah yang kerap dipakai untuk memaknai kegiatan yang membuat senang dan melepas stres.

Segala sesuatu yang berlebihan tentu tidak baik. Maka, ketika mencoba melepas stres dengan sesuatu yang berlebihan dan malah menimbulkan masalah, ding dong akui bahwa ada yang salah. Proses mencari healing yang tepat sesuai kebutuhan kita sebenarnya juga tidaklah mudah. Membutuhkan percobaan beberapa kali, butuh untuk mengenali diri dan memamahami apa yang sebenarnya dibutuhkan sehingga dapat menemukan kecocokan antara masalah dengan solusi.

Misal, kalau masalahnya adalah krisis ekonomi sampai buat overthinking kemudian memilih healing dengan liburan ke Bali, maka  tidak rasional. Selain menambah pengeluaran, krisis itu juga tidak akan lunas dengan liburan. Oleh karenanya, metodea healing antar orang bisa berbeda dan tidak semua efektif. 

Oiya perlu diingat juga "healing itu perjalanan, butuh proses, bukan tujuan" Jadi setelah mencoba untuk menyembuhkan diri kemudian masih merasa lelah secara psikis, gapapa. Semua butuh proses, yang terpenting kamu sudah berprogress!

Nah setelah memahami makna healing, mari balik ke topik. Sebenarnya overthinking itu apa? Mengutip dari ugm.ac.id overthinking yakni menggunkan terlalu banyak waktu untuk terlalu memikirkan hal yang sudah terjadi (ruminasi) atau belum terjadi yang bersifat negatif (khawatir).

Cara mudah mengatasinya dengan mencaritahu apa yang sebenarnya membuat overthinking kemudian arahkan pikiran tersebut pada sesuatu yang bersifat realistis dan positif. Bisa dengan memahami diri sendiri. Mungkin, bagi sebagian orang berdialog dengan diri sendiri (self talk) tidak mudah. Biasanya pikiran sudah sangat rumit sehingga untuk menenangkan diri sendiri saja susah. Kalau seperti itu, kamu bisa lo minta bantuan ke orang terdekat untuk mendengar ceritamu atau pergi ke profesional seperti psikolog dan psikiater.

Pikiran -- pikiran negatif itu sangat wajar bagi setiap manusia. Mau bagaimana, manusia hidup pasti nggak lepas dari masalah. Dengan memiliki pikiran negatif, sebenarnya dapat membentuk self awareness atau kesadaran diri terkait bahaya yang mungkin menimpa. Jadi overthinking dapat bermakna positif ya fren, tapi tidak boleh berlebihan yang berakibat mengnaggu kesehatan mentalmu. Sadari bahwa kita punya kendali atas pikiraan tersebut, masih bisa mengontrol apa yang harus kamu lakukan.

Nah, semoga sampai sini nangkep ya makna healing dan overthinking. Bukan masalah kalau caramu healing itu unik yang penting realistis. Bukan masalah kalau memang lagi overthinking, hanya perlu reminder kalau berlebihan, mengganggu aktivitas serta kesehatan.

Sebelum penutup, bagi kamu yang berniat healing tapi terhalang materil, yuk ikutin langkah -- langkah sederhana yang tertera pada poster di bawah ini. Metode pernafasan, journaling, cerita  dan mindfulness mungkin bisa menjadi alternatif healing no budget!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline