Lihat ke Halaman Asli

Nabila Assyifa Rhamadhanie

Tetap ceria dan prima.

Puisi | Kemelut Jiwa

Diperbarui: 28 Juli 2019   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Harapanku mati

Lengan panjang tak cukup mengulur asa yang lirih

Raga berkecam

Hati berdegup kencang

Mulut yang selalu ku jadikan sayatan bisu, kini merupa busuk kepala

Ketika aku berlari kencang

Berlari, sampai kemana kaki ini berarah

Lemah raga, sangkarnya yang tak bersarang

Aku seperti asing

Tak ada tempatku untuk pulang

Tak ada tempatku untuk sepenuhnya bisa merasakan menjadi aku seutuhnya

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline