Lihat ke Halaman Asli

Kata Mbak Ririe Bogar: Komentar Fisik Gak Asik

Diperbarui: 26 April 2020   10:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

congorna.over-blog.com

"Menurut saya orang-orang yang suka komentarin fisik... apalagi sampai nyinyirin hidup orang adalah orang-orang paling caper dan tidak bahagia." --Ririe Bogar

Pernahkah kalian ditegur seseorang dengan komentar yang kurang mengenakkan mengenai fisik dan penampilan? Apa yang akan kalian lakukan bila mendengar komentar tersebut? Apakah kalian akan abai saja atau meresapinya dalam-dalam?

Baiklah, mari izinkan saya bercengkrama tentang masalah ini.

Beberapa waktu lalu ada seseorang tiba-tiba berkomentar jahat menggunakan fake account di salah satu konten media sosial saya. Setelah ditelusuri, sang pencipta komentar jahat ini ternyata adalah hater di masa lalu yang hidupnya tidak bisa tenang tanpa berlaku nyinyir terhadap orang lain.

Dia berkata menggunakan kalimat yang bersifat menyindir, berdalih menceritakan 'orang lain' padahal saya tahu betul bahwa orang yang dimaksud itu adalah saya. 

Untung saya masih waras. Alhamdulillah, beruntung sekali saya dikelilingi motivasi dari orang-orang baik dan berakal sehat, sehingga komentar jahat itu tak membuat saya naik pitam.

Dari hal tersebut, membuat saya tersadar bahwa masih saja ada tipe manusia yang hobi mengomentari tentang penampilan fisik seseorang. Bila komentar yang diberikan bersifat peduli dan memotivasi, silahkan saja.

Tetapi, bagaimana bila komentar yang ditujukan justru bersifat mengejek, memberi ujaran kebencian, dan melukai perasaan orang lain? Jelas hal tersebut akan berdampak buruk bagi si "korban" itu sendiri.

Bahkan dalam beberapa kasus di luar negeri, kejadian berkomentar negatif terhadap penampilan fisik seseorang atau istilahnya "body shamming" membuat si korban merasa sangat terganggu, depresi, hingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Menurut saya, penampilan seseorang itu adalah salah satu bentuk kepercayaan diri dari gambaran kepribadiannya. Ibaratnya, bila salah satu dari kita mencela penampilan orang tersebut, maka sama saja kita merusak kepercayaan diri yang ada padanya.

Misalnya, seorang wanita mengidap jerawat cukup parah. Dia ingin tampil sempurna dengan menggunakan make up tanpa orang lain fokus terhadap jerawatnya. Lalu ia mendapatkan komentar begini, "kenapa harus pake make up sih? Yang natural saja lah."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline