Lihat ke Halaman Asli

nabilaannasta

Mahasiswa

Pelanggaran Lalulintas

Diperbarui: 24 September 2024   09:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Nabila Annasta Fresya 

5F HES /222111232

1) Kasus Hukum: Contoh Pelanggaran Lalu Lintas

Misalnya, sebuah kasus di mana seorang pengemudi ditangkap karena melanggar aturan lalu lintas dengan berlari melewati lampu merah. Dalam perspektif hukum positif, analisis akan fokus pada norma hukum yang tertulis, seperti undang-undang lalu lintas yang berlaku, tanpa mempertimbangkan moralitas atau konteks sosial.

Analisis kasus:

- Sumber Hukum: Positivisme menekankan bahwa hukum berasal dari keputusan yang ditetapkan oleh otoritas yang berwenang. Dalam kasus ini, undang-undang lalu lintas adalah sumber utama yang menjadi acuan.

- Kepastian Hukum: Pendekatan ini menekankan kepastian dan kejelasan hukum. Pengemudi yang melanggar aturan dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang ada, tanpa memikirkan latar belakang atau motivasi di balik pelanggaran.

- Pemisahan Hukum dan Moral: Hukum positif berfokus pada apa yang ditetapkan sebagai hukum, terlepas dari apakah tindakan tersebut secara moral dianggap baik atau buruk.

2) Mazhab Hukum Positivisme

Mazhab hukum positivisme dibagi menjadi beberapa aliran, antara lain:

- Hukum Positif Klasik: Dipelopori oleh Jeremy Bentham dan John Austin, menekankan pada hukum yang dibuat oleh manusia dan terpisah dari moralitas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline