Di era digital yang kian berkembang pesat, generasi muda sebagai ujung tombak bangsa memegang peran penting dalam memahami dan menerapkan nilai-nilai Bela Negara. Dalam menghadapi arus informasi yang begitu deras, pemahaman yang baik terhadap nilai-nilai Bela Negara menjadi landasan kokoh dalam membentuk karakter dan sikap positif generasi muda. Generasi muda adalah aset bangsa yang sangat berharga bagi pembangunan suatu bangsa. Mereka adalah komponen terbesar dalam suatu negara dan merupakan usia produktif dalam hal pola pikir dan kreativitas serta inovasi. Suatu bangsa dinilai maju bila generasi mudanya memiliki prestasi dan daya saing yang tinggi dalam suatu era kompetisi persaingan global.
Generasi Muda/Milenial
Generasi Milenial, menjadi topik yang sangat menarik untuk dikaji, saat ini menjadi sorotan dan kajian berbagai ahli di belahan dunia untuk mengungkap yang berkaitan dengan generasi milenial, apa dan siapa gerangan generasi milenial itu?. Milenials (juga dikenal sebagai Generasi Milenial atau Generasi Y) adalah kelompok demografis (cohort) setelah Generasi X. Peneliti sosial sering mengelompokkan generasi yang lahir diantara tahun 1980 an sampai 2000 an sebagai generasi milenial. Jadi, bisa dikatakan generasi milenial adalah generasi muda masa kini yang saat ini berusia di kisaran 15 -- 34 tahun, saat ini populasinya sangat besar, mencapai 34,45%. Di tangan generasi inilah masa depan bangsa dan negara dipertaruhkan, maka penanaman nilai-nilai bela negara menjadi suatu keharusan, demi kelangsungan keutuhan dan kejayaan bangsa dan negara.
Konteks Era Digital
Era digital membawa perubahan mendalam dalam pola komunikasi dan akses informasi. Generasi muda dihadapkan pada berbagai tantangan dan peluang yang tidak pernah ada sebelumnya. Informasi dapat dengan mudah tersebar melalui platform-platform digital, tetapi disertai dengan risiko informasi palsu, hoax, dan konten yang dapat merusak keutuhan bangsa.
Generasi Milenial adalah generasi yang hidup di era perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, penerapan IT telah merubah dunia analog menjadi dunia digital yang ditandai meningkatnya tingkat konektivitas melalui jalur inter dan antar net. Ilmu pengetahuan begitu mudah diakses oleh siapapun, sehingga dalam banyak hal generasi milenial lebih cepat mengakses informasi yang dapat memperkaya wawasan berfikir, bersikap dan bertindak, yang dapat mempengaruhi dalam menyikapi permasalahan yang dihadapi, begitu juga dalam implementasi terhadap pemahaman tentang bela negara.
Penerapan Bela Negara
Bela Negara bukan hanya sebatas semangat patriotisme, namun juga mencakup kesadaran akan tanggung jawab terhadap bangsa dan negara. Hal ini mencakup aspek keamanan, pertahanan, ketahanan ekonomi, dan pembangunan nasional. Dari sini dapat disimpulkan, bela negara tidak hanya dilakukan oleh militer dengan kekuatan senjata, tetapi juga dilakukan oleh setiap warga negara dengan kemampuannya. Apalagi seiring perubahan zaman, bentuk ancaman bagi kedaulatan bangsa bukan lagi berupa serangan militer secara fisik. Pemahaman terhadap nilai-nilai Bela Negara menjadi krusial dalam membentuk karakter generasi muda.